Puluhan Kendaraan Mogok usai Isi Bensin di SPBU Rengasdengklok, Disperindag Karawang Bakal Telusuri

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG----- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang bakal melakukan pengecekan lokasi
SPBU 34.413.06 di Desa Aman Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang yang ramai usai puluhan kendaraan mogok usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU tersebut.

"Iya kita sudah tahu informasinya, tapi kita belum bisa kasih banyak statment. Besok mau datang cek atau survei ke lokasi," kata Pengawas Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang Andri saat dikonfirmasi pada Rabu (4/1/2023).

Meski demikan, kata Andri, dari keterangan pengawas di SPBU tersebut bensin tercampur air akibat air air hujan rembes ke bak penampung BBM.

Dikatakannya, alat Automatic Tank Gauging (ATG) yang ada di SPBU itu tidak mendeteksi adanya rembesan air tersebut.

"Sebenarnya ada akat ATG, tapi itu tidak erdetek oleh alat yang ATG. Terus dianya khilaf tidak melihat nolok baknya, engga ngecek. Kan memang lagi musim hujan," ungkapnya.

Baca juga: Usai Panen Kritik, Hari Ini Pertamina Turunkan Harga BBM, Rata-rata Turun Rp1000 Kecuali Pertalite

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terus Turun, Ekonom: Idealnya Harga Pertalite Turun jadi Rp 8.100 per Liter

Saat ini, SPBU tersebut telah ditutup sementara. "Iya ditutup sementara langsung dari pihak SPBUnya," ucapnya.

Puluhan kendaraan mogok usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU di Karawang, Jawa Barat viral di media sosial.

Diketahui kejadian itu terjadi di SPBU 34.413.06 di Desa Aman Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

"Iya benar, kejadian kemarin Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 12.30 WIB, Sekarang SPBU kami tutup sementara," kata Pengelola SPBU Teguh saat dikonfirmasi pada Rabu (4/1/2023).

Baca juga: VIDEO : Detik detik Toyota Fortuner Hilang Kendali Hantam Gudang SPBU di Kutai Timur Terekam CCTV

Teguh mengungkapkan, dari hasil penelusuran ternyara penyebabnya karena tangki bawah tanah kemasukan atau rembesan air hujan.

Apalagi diketahui dua hari terakhir ini terjadi hujan deras.

"Peristiwa ini tidak terlalu lama, ketika ada motor yang mogok saat habis mengisi bensin, kita langsung cek kebenarannya dan lakukan penanganannya," beber dia.

Dikatakannya, bensin atau BBM yang keluar dijual sekitar 100 liter. Sehingga menurut Teguh sebetulnya kendaraan yang terkena tidak terlalu banyak.

"Dan hari seolah-olah pengguna motor yang komplen semakin banyak seakan akan ini ada yang memanfaatkan situasi," ucapnya.