Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta, Berusia Lebih dari 1 Abad Ini Awal Dibangun RSCM
Siapa yang tidak tahu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo atau yang kerap disebut RSCM. Sejarah RSCM berkaitan erat dengan sejarah Jakarta.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Siapa yang tidak tahu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo atau yang kerap disebut RSCM. Sejarah RSCM berkaitan erat dengan sejarah Jakarta khususnya di bidang kesehatan.
Pada Sejarah RSCM, rumah sakit yang terletak di Kecamatan Senen, Kotamadya Jakarta Pusat itu menjadi salah satu rumah sakit terlengkap di Indonesia.
Sejarah RSCM tidak terlepas dari sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, karena perkembangan kedua instansi ini adalah saling tergantung dan saling mengisi satu sama lain.
Pada tahun 1896, Dr H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta), saat itu laboratorium dan sekolah Dokter Jawa masih berada pada satu pimpinan.
Kemudian tahun 1910, Sekolah Dokter Jawa diubah menjadi STOVIA, cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CBZ (Centrale Burgelijke Ziekenhuis) yang disatukan dengan STOVIA.
Sejak saat itu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas.
Bulan Maret 1942, saat Indonesia diduduki Jepang, CBZ dijadikan rumah sakit perguruan tinggi (Ika Daigaku Byongin).
Pada tahun 1945, CBZ diubah namanya menjadi "Rumah Sakit Oemoem Negeri" (RSON), dipimpin oleh Prof. Dr. Asikin Widjaya-Koesoema dan selanjutnya dipimpin oleh Prof. Tamija.
Tahun 1950 RSON berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP).
Pada Tanggal 17 Agustus 1964, Menteri Kesehatan Prof. Dr. Satrio meresmikan RSUP menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), sejalan dengan perkembangan ejaan baru Bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.
Pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes Nomor. 553/Menkes/SK/VI/1994, berubah namanya menjadi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Berdasarkan PP Nomor. 116 Tahun 2000, tanggal 12 Desember 2000, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Jadi Kampung Tertua di Jakarta, Ini Asal Usul Matraman
Dalam perkembangan selanjutnya, Perjan RSCM berubah menjadi Badan Layanan Umum berdasarkan PP Nomor. 23 Tahun 2005. SK Menkes Nomor. YM.01.10/III/2212/2009 Pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap. SK Menkes Nomor. YM.01.06/III/7352/2010 Penetapan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta.
Dalam sejarah RSCM pernah mendapatkan beberapa penghargaan serta prestasi diantaranya:
Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2015 Category : Jakarta Local General Hospital (A-Class)
The Best Champion of Jabodetabek WOW Service Excellence Award Category: General Hospital (A Class)
Akreditasi JCI (Joint Commission International) April 2013 - April 2016
Akreditasi KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) 16 Juli 2012 - 16 Juli 2015
Re-Akreditasi KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) 10 Agustus 2015 - 9 Agustus 2018 (Lulus tingkat Paripurna Bintang Lima)
Sebagian Besar Unit dan Departemen Berhasil Mendapatkan:
ISO 9001 - Quality Asserance
ISO 22000 - Food Safety
ISO 17025 - General requirements for the competence of testing and calibration laboratories
ISO 15189 - Medical laboratories -- Requirements for quality and competence
Bukan hanya berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, Sejarah RSCM juga kerap terlibat dalam peristiwa besar di Indonesia.
Misalnya saja dalam Peta Ingatan Tragedi Mei yang dibuat oleh Komnas Perempuan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menjadi salah satu titik yang mewakili peristiwa Mei 1998.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan tempat pertolongann pertama bagi korban kerusuhan, tempat untuk mengidentifikasi korban, serta mengotopsi korban perkosaan yang menangani korban saat peristiwa Mei 1998 itu berlangsung.
Rumah sakit lain yang juga menangani korban saat itu diantaranya adalah RS Pondok Kopi, RS Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih, RS Harum, RS Harapan dan lainnya.
Sebagian korban meninggal yang teridentifikasi kemudian dikebumikan oleh pihak keluarga, sementara mereka yang tidak teridentifikasi akhirnya dimakamkan di makam TPU Pondok Ranggon.