Natal
Natal Bersama PDI Perjuangan, Megawati: Momentum Gelorakan Solidaritas Antarumat Beragama
Melalui Natal, Megawati Soekarnoputri menyebut rahmat kebersamaan dalam kebhinekaan semakin dipahami sebagai kekuatan bangsa
“Menangis dan tertawa bersama dengan rakyat, itu adalah jati diri dari PDI Perjuangan,” ucapnya.
Hasto pun mengungkapkan fakta bahwa PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang memiliki Badan Kebudayaan Nasional mencerminkan seluruh esensi dari kehidupan spiritualitas kebangsaan.
Sementara itu, Ahmad Basarah menekankan bahwa sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai universal yang kita temukan dalam perayaan Natal ini.
“Dalam Islam, Sayyidina Ali bin Ali Thalib mengajarkan bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan,” kata Basarah.
Basarah juga mengungkapkan ‘trilogi ukhuwah’ yang dikembangkan tokoh Nahdlatul Ulama KH Achmad Siddiq, yakni ukhuwah islamiyah (persaudaraan umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Tiga istilah yang kemudian dikenal dengan trilogi ukhuwah dan membuat bangsa ini menjadi satu dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika.
“Mari kita mensyukuri kemajemukan bangsa kita ini untuk mengaja kerukunan dan kedamaian sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik,” kata Basarah.
Baca juga: Megawati Bilang Sabar Menunggu Momentum, Ini Penjelasan Politikus PDI Perjuangan Said Abdullah
Ketua Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq berharap Natal tahun ini membawa berkah dalam kehidupan kita semua dalam berbangsa dan bernegara. “Meningkatkan rasa persahabatan dan kedamaian untuk bersama-sama menuju masyarakat adil dan makmur di Indonesia,” ucapnya.
Wakil Bendahara Umum PDIP Rudianto Tjen menyampaikan bawah Natal adalah momen yang tepat untuk saling berbagi suka cita. “Natal mengajak kita untuk hadir di antara sesame, berbagi cinta dan kasih. Marilah kita menjadi anak-anak terang yang selalu membawa damai bagi sesama,” kata Rudianto.
Dialog berikutnya menghadirkan Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan KWI Romo Agustinus Hari Wibowo, Pr, Ketua Lembaga Alkitab Indonesia Pendeta Henriette Hutabarat-Lebang, aktivis kemanusiaan Inayah Wahid dan Wakil Sekretaris Dewan Rohaniawan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, Mulyadi.
“Sebagai rumah kebangsaan Indonesia, PDI Perjuangan menjadi titik temu berbagai macam perbedaan, keanekaragaman. Hal ini sangat penting, apalagi saat ini Indonesia sedang berjuang untuk pulih dan bangkit. Gotong royong dan kebersamaan dibutuhkan untuk membangun Indonesia lebih baik,” kata Romo Agustinus.
Pendeta Henriette menjelaskan, melalui Natal, umat Kristiani diajak untuk meneladani kasih sayang tanpa batas yang diungkapkan dalam bentuk solidaritas yang tak mengenal sekat suku, budaya agama.
“Hadiah utama Natal bukan dalam bentuk benda tapi perhatian yang diberikan kepada sesama yang membutuhkan,” ungkap Hanriette.
Aktivis Kemanusiaan, Inayah Wahid mengatakan dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah, perlu kerjasama semua anak bangsa. Indonesia kata dia, kita perlu mensyukuri keberagaman bangsa ini.
“Karena keberagaman ini menjadi kekuatan bagi bangsa kita,” ucap Inayah.
Misa Natal Offline Perdana Pasca-pandemi, Uskup Agung Jakarta Terharu Melihat Antusiasme Umat |
![]() |
---|
2.000 Jemaat Akan Hadir Offline di Misa Natal Gereja Katedral, Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi |
![]() |
---|
Berbagi Kasih Natal Dengan Anak-anak Berkebutuhan Khusus |
![]() |
---|
Gereja Boleh Penuhi Kapasitas Saat Ibadah Natal Maksimal 100 Persen, Tidak Boleh Bikin Tenda di Luar |
![]() |
---|
Berikut Ini 35 Kumpulan Ucapan Selamat Natal dalam Bahasa Indonesia & Inggris |
![]() |
---|