Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022: Menilik Kisah Perjuangan WNI Merintis Usaha Restoran di Qatar
Seorang WNI Bernama Rosowi menceritak kisah perjuangannya merintis bisnis restoran di Qatar kepada jurnalis Tribun Network, Eko Priyono.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Rendy Renuki
WARTAKOTALIVE.COM, Al KHOR - Membangun suatu bisnis memang perlu dibutuhkan kesabaran, dan manajemen yang teliti untuk bisa meraih kesuksesan.
Terlebih, membangun bisnis tersebut dirintis di negara orang dan jauh dari Tanah Air.
Seperti yang dilalui oleh Rosowi, WNI yang merintis bisnis restoran Pearl of Beirut di Qatar.
Rosowi menceritakan perjalanan dirinya merintis bisnis restoran tersebut kepada jurnalis Tribun Network, Eko Priyono, yang berkesempatan mewawancarainya.
Diawali dengan Rosowi yang ditawarkan perihal take over atau ambil alih suatu rumah makan di tahun 2012 oleh warga Qatar, dirinya memulai berpikir untuk merancang niat usaha rumah makan.
Seusai mendapatkan penawaran, Rosowi menjelaskan tidak serta merta langsung menerima tawaran itu, sebab ketika dilakukan pengecekan, rupanya terdapat beberapa cost atau pendapatan yang tidak menutup sesuai target, minimal untuk kebutuhan.
"Akhirnya setelah dipikir beberapa waktu, saya sepakat mengambil, namuk diawal berbisnis, saya belum menjual menu Indonesia," kata Rosowi.
Seiring berjalannya waktu, Rosowi kemudian melihat di wilayah Al Khor saat itu, belum ada tempat yang menjual makanan khas Indonesia, sehingga ia bersama rekan bisnisnya memulai inisiatif membuatnya.
Bermodalkan ilmu promosi penjualan secukupnya kala itu, Rosowi mengaku lebih melakukan dengan mengejar pelanggan ke rekan-rekannnya di Qatar, hingga komunitas pada wilayah sekitar Al Khor.
Walaupun saat itu sempat menjadi reseller, atau menjual makanan yang sudah jadi dari rekan komunitas, seperti nasi lemak dan ikan bakar balado, karena memang belum memiliki Cheff.
"Akhirnya saat itu, kami rekrut Cheff dari Indonesia langsung dua orang, dan mulai kita produksi, walaupun terdapat Beberapa hambatan di awal," lugasnya.
Jika kalian ingin mendatangi tempat ini, bisa pilih menu yang menjadi rekomendasi pilihan, yaitu antara lain ikan bakar, dan sate maranggi, dengan harga 40 Qatariyal atau setara dengan Rp 164.000.
Menurut Rosowi, sate Maranggi ditempatnya berbeda dari lainnya, sebab daging yang digunakan merupakan pilihan tenderloin.
Terkait menu lainnya pun juga beragam, terdapat nasi goreng ikan asin, nasi goreng kambin, sate ayam, sate kambing, hingga bebek kremes.
Baca juga: Piala Dunia 2022 Usai, Suporter Argentina Enggan Pulang, Malah Padati Pasar Tradisional Souq Waqif
"Untuk harga itu variatif, paling murah itu 12 Qatariyal atau setara dengan Rp 49.200, hingga 120 Qatariyal atau setara dengan Rp 492.000," pungkasnya.
Jika kalian berminat datang, toko ini mulai buka pukul 07.00 waktu Qatar, dan tutup pukul 23.00 waktu Qatar.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News