BAB Sembarangan
Pemkot Jakarta Utara Bangun Ratusan Septic Tank Bagi Warga Kelapa Gading yang BAB Sembarangan
Buang air besar sembarangan (BABS) menjadi gaya hidup sebagian warga Jakarta. Ini sungguh memalukan, di era digitalisasi masih ada yang tak beradab.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendeklarasikan bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Rabu (21/12/2022).
Deklarasi dilangsungkan menyusul tuntasnya pembangunan ratusan tangki septic (septic tank) di Rukun Warga (RW) 04 dan 22 Kelurahan Kelapa Gading Barat.
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, deklarasi yang dilakukan oleh Kelurahan Kelapa Gading Barat menambah daftar kelurahan di Jakarta Utara bebas dari BABS.
Menurut Ali, BABS berbasis Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) penting diterapkan demi terciptanya kesehatan lingkungan.
“Lingkungan yang kita ciptakan ini haruslah sebagai lingkungan yang sehat, keseluruhan aktivitas manusia dan makhluk hidup maupun sarana dan prasarananya pun harus sehat," kata Ali.
"Bebas dari BABS sangat penting karena kalau masih BABS tentunya air tercemar dengan bakteri E.coli (Escherichia coli) yang pada akhirnya merambat kepada penyakit lain, bahkan stunting,” sambungnya.
Baca juga: Politisi PSI Desak Anies Segera Benahi Sanitasi untuk Atasi Ratusan Ribu Warga BAB Sembarangan
Ali mengapresiasi proses pembangunan tangki septik di Kelurahan Kelapa Gading Barat yang mengedepankan konsep kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, akademisi, dan media.
“Konsep ini bagus, ada subsidi silang dari RW dan perusahaan yang mampu sehingga terciptanya pembangunan tangki septik bagi warga pra sejahtera. Tidak ada yang tidak mungkin kalau diawali dengan niat yang tulus,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Kelapa Gading, Darmawan menyebut baik hadirnya tangki septik dpada 122 rumah antara lain 99 rumah di RW 04 dan 23 rumah di RW 22 Kelurahan Kelapa Gading Barat.
Baca juga: Sambut Tahun Baru 2022, 41 Kelurahan di Kota Depok Deklarasi Stop BAB Sembarangan
Ratusan rumah tersebut sebelumnya hanya memiliki kamar mandi kakus dengan pipa yang langsung mengalir ke kali sehingga mencemari lingkungan.
“Proses pembuatan tangki septik sekitar satu bulan, tapi sebelumnya kita konsen pada sosialisasi, verifikasi, maupun penggalangan dana," ujarnya.
"Sebagian warga yang mampu membuat tangki septik secara mandiri dan sebagian lagi warga pra sejahtera yang tidak mampu membangun itu kami carikan CSR (corporate Social Responsibility) baik pengurus RW lain maupun perusahaan,” pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News