Polisi Tembak Polisi

Ungkap Kepribadian Ferdy Sambo, Ahli Psikologi Forensik: Cerdas, Tak Percaya Diri dan Emosional

Menurut Reni Kusumowardhani, Ferdy Sambo memiliki kecerdasan di atas rata-rata akan tetapi memiliki rasa tidak percaya diri

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/ Yulianto Anto
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (19/12/2022). Agenda persidangan hari ini akan menghadirkan Lima saksi ahli dari jaksa penuntut umum (JPU). Dalam sidang terungkap Ferdy Sambo sempat kirim pesan ke Bharada E, 11 hari setelah Brigadir J tewas ditembak. 

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU- Ahli Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani mengungkap kepribadian Ferdy Sambo di persidangan, Rabu (21/12/2022).

Menurut Reni, Ferdy Sambo memiliki kecerdasan di atas rata-rata akan tetapi memiliki rasa tidak percaya diri

"Pak Ferdy Sambo memiliki kecerdasan diatas rata rata. Kemampuan abstraksi imajinasi dan kreativitasnya sangat baik," kata Reni saat hadir di sidang PN Jakarta Selatan

Selain memiliki kecerdasan diatas rata, lanjut Reni, Ferdy Sambo juga memiliki pola pikir cenderung lebih ke arah praktis daripada teoritis dalam menyelesaikan baik tugas maupun pekerjaan.

"Secara umum cara berpikirnya lebih ke arah praktis dibanding teoritis, pola kerja tekun motivasi berprestasinya tinggi untuk mencapai target yang melebihi dari target yang diberikan kepadanya," jelasnya.

Baca juga: Terungkap Sosok di Balik Nama Tuhan Yesus di Group WhatsApp Duren Tiga, Ini Orangnya!

Reni mengungkapkan, Sambo tidak percaya diri disebabkan pengalaman masa kecil yang membuatnya tidak nyaman apabila melakukan sebuah tindakan atau mengambil keputusan tanpa ada orang sekitar yang melindunginya.

"Dalam situasi kondisi norma bapak Ferdy Sambo akan terlihat sebagai figur yang baik dalam kehidupan sosialnya dan patuh terhadap aturan norma dapat menutupi kekurangan kekurangannya dan masalah masalahnya," ujarnya.

Sementara itu, sebagai orang yang bersuku Bugis, Sulawesi Selatan, pengaruh budaya Siri Na Pacce juga turut serta dalam kehidupan Ferdy Sambo hingga ia menduduki posisi Irjen Pol

"Sebagai orang Sulawesi Selatan yang hidup dalam budaya yang teguh memegang budaya Siri Na Pacce ini memang memengaruhi bagaimana pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian dari bapak Ferdy Sambo," ucapnya.

Baca juga: Meski Cerdas, Ahli Psikologi Sebut Ferdy Sambo Sosok yang Tidak Percaya Diri

Diketahui jika Siri Na Pacce merupakan falsafah hidup yang dipegang oleh masyarakat suku Bugis-Makassar. 

Artinya, hal itu memiliki nilai-nilai dalam falsafah untuk mempertahankan nilai solidaritas kemanusiaan termasuk harga dirinya.

"Jadi ada mudah self esteem-nya harga dirinya terganggu apabila kehormatannya terganggu. Kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi tidak terkontrol, tidak dapat berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan," katanya.

Bahkan, Reni mengakui jika pengaruh budaya Siri Na Pacce terkait melindungi harga diri yang dapat berpengaruh dengan emosi, juga berlaku untuk orang yang telah memahami hukum termasuk Ferdy Sambo.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved