Kuliner Jakarta

Kuliner Jakarta: Rumah Makan Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi, Kisah Sepotong Bebek Merambah Ibu Kota

Rumah Makan Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi yang populer di Jawa Tengah kini merambah Ibu Kota dengan membuka gerai ke-79 di Joglo, Jakarta Barat.

Warta Kota/Max Agung Pribadi
Rumah Makan Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi membuka gerainya yang pertama di wilayah Ibu Kota di Jalan Joglo Raya, Jakarta Barat, tak jauh dari pintu keluar tol Joglo, Selasa (20/12/2022). 

Bebek pada usia itu dinilai paling pas untuk dikonsumsi karena tidak terlalu berlemak tapi juga dagingnya tidak alot.

Gita bercerita peternak hanya diizinkan memotong bebek itu tengah malam untuk menghindari daging kurang segar.

“Ada sejenis bakteri yang membuat daging bebek itu cepat rusak jika pemotongannya dilakukan pada saat ada terang matahari. Kalau sudah telat dipotong, bebek itu juga tidak maksimal rasanya bila dimasak,” tutur pria berusia 46 tahun tersebut.

Baca juga: Nasi Bebek Mak Isa, Sajikan Daging Bebek Empuk Nan Melegenda di Wilayah Jakarta

Soal mutu bahan baku memang tidak bisa ditawar-tawar.

Baru-baru ini Gita bahkan mengembalikan 500kg daging bebek yang dinilai tak layak diolah.

Mulai dari terlambat waktu pemotongan, tulang punggung bengkok atau ada tulang-tulang lain yang patah.

Tulang punggung yang tak sempurna atau tulang patah akan membuat bebek berubah rasa saat diolah dan tidak sedap dipandang mata.

Suasana rumah makan di ruangan dengan banyak bukaan hingga sirkulasi udara lancar.
Suasana rumah makan di ruangan dengan banyak bukaan hingga sirkulasi udara lancar. (istimewa)

Ia juga menolak pasokan bebek dari perusahaan yang menggunakan bahan kimia untuk memudahkan mencabuti bulu.

Gita hanya menerima bebek yang diolah dengan cara alami untuk mencabuti bulunya. Bebek yang sudah bersih pun disimpan dalam kemasan dengan serutan es berlapis-lapis agar tetap segar saat didistribusikan ke dapur rumah makan.   

Dengan semua keruwetan itu, Gita kini bekerjasama dengan 20 peternak pemasok di berbagai daerah.

Mereka harus menyediakan 4.500 ekor bebek dan 1.000 ekor ayam kampung per hari untuk diolah di dapur.

Gita mengakui upaya merintis pengembangan bisnis Mas Budi itu memang tidak mudah. Namun dengan ikhtiar dan kegigihan untuk usaha mandiri, semua bisa dihadapi.

Hampir setahun terakhir praktis ia jarang di rumah. Dalam seminggu hanya sehari bersama keluarga yang tinggal di Purworejo.

Selebihnya ia berkeliling pulau Jawa, dari kota ke kota.

“Biasanya kalau dibilang bapak pulang, anak-anak bilang ‘ah, bapak hanya mampir kok’ karena besoknya memang sudah pergi lagi,” tutur Gita sambil tertawa renyah.

Kini Gita fokus menggarap pasar Jakarta dan sekitarnya. Setelah di Joglo, gerai berikutnya yang akan dibuka dalam minggu ketiga Desember 2022 ini ada di  Serpong dan Jatimulya, Bekasi.

Gita optimistis rumah makannya dapat beradaptasi dengan masyarakat Ibu Kota yang dikenal kritis. Sambil menggali apa yang dibutuhkan khalayak di Ibu Kota dan sekitarnya, ia mulai membidik dapur di Purwakarta untuk menggarap kawasan Subang dan Karawang. (max)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved