Longsor
Waspada, BPBD DKI Sebut Jakarta Selatan Sebagai Wilayah yang Rawan Longsor
BPBD DKI Jakarta mengimbau warga Jakarta Selatan waspada karena daerah tersebut rawan longsor.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat kejadian bencana alam di wilayah DKI Jakarta, sepanjang tiga tahun terakhir.
Hasilnya, Jakarta Pusat menjadi daerah yang paling aman dan minim bencana alam.
"Sebetulnya di semua wilayah sama, tetapi level kebencanaan di Jakarta Pusat, jauh lebih stabil. Sebab, pergerakan angin dan hujan tidak terlalu parah dibandingkan wilayah selatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, Rabu (14/12/2022).
Meski begitu, Isnawa Adji menyebut jika rapor kebencanaan tersebut masih relatif dan berkaitan dengan jenis-jenis bencana alamnya.
Contohnya seperti di Jakarta Utara. Menurut Isnawa, daerah tersebut banyak terjadi air rob apabila hujan deras melanda.
Sementara di Jakarta Selatan, daerah tersebut banyak menghasilkan genangan banjir.
Hal itu dikarenakan banyak sungai yang melintas dari hulu ke hilir.
Baca juga: Mengharukan, Anjing Pelacak Temukan Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan Tertimbun Longsor di Cianjur
"Ada Pesanggrahan, Ciliwung, anak kali Mampang, juga Krukut," ujar Isnawa.
Selain itu, Jakarta Selatan juga diprediksi menjadi daerah yang berpotensi longsor atau tanah bergerak.
Tak main-main, Isnawa menyebut jika potensi tersebut ada di delapan kecamatan.
"Ada isu sesar baribis di Selatan Jakarta, masuk ke Cipayung, Jakarta Timur. Nah di Selatan, potensinya banjir," kata Isnawa.
Baca juga: Hendra Saputra tak Lelah, Mencangkul Tanah Longsor Akibat Gempa Bumi Cianjur untuk Temukan Korban
Demikian pula di Jakarta Timur, kata Isnawa, ia memprediksi adanya sesar baribis dan tanah longsor.
Adapun di Jakarta Barat, prediksinya lebih kepada banjir dan genangan, namun tidak terlalu banyak.
Sementara di Jakarta Utara, kata Isnawa, akan ada banjir rob.
"Saya memberikan gambaran potensi-potensi bencana yang ada di Jakarta, misalnya air rob di utara, banjir dan genangan, kemudian ada juga cuaca ekstrem serta potensi longsor di bantaran kali dan sungai," ujar Isnawa.

"Ada pula yang namanya sesar baribis, serta patahan yang ada di selatan Jakarta, memanjang 100 kilometer, mulai dari Karawang, Bekasi, Depok, Jakarta Selatan hingga masuk Jakarta Timur," sambungnya.
Kendati demikian, Isnawa menyampaikan, rentetan kebencanaan tersebut minim terjadi pada daerah Jakarta Pusat.
"Pusat Jakarta jauh lebih aman dari banjir, genangannya sedikit , serta tidak ada sesar baribis dan potensi longsor," jelasnya.
Meski disebut aman, Isnawa berpesan agar masyarakat tetap mewaspadai setiap potensi bencana alam.
Menurutnya, gempa di Cianjur menjadi pengalaman berharga yang dapat mengingatkan kepada masyarakat bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
"Terutama di Jakarta, karena Indonesia wilayah ring of fayer. Artinya, ada daerah-daerah patahan gempa, dari mulai Sumatra hingga Jawa," kata Isnawa.
Di akhir, Isnawa berpesan agar masyarakat tidak petlu khawatir terhadap potensi bencana alam. Namun, harus disiapkan baik-baik.