Polisi Tembak Polisi

Ahli Poligraf Jelaskan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Terbukti Bohong dari Hasil Tes

Hasil uji kebohongan pada Putri Candrawathi menunjukkan kebohongan soal rencana pembunuhan pada Brigadir Yosua atau Brigadir J. 

Tribunnews/Riswaman
Putri Candrawathi terbukti berbohong saat dites Poligraf sama seperti Ferdy Sambo foto Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Ferdy Sambo dan istrinya yang juga terdakwa, Putri Candrawathi mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). 

"Saya tidak tahu," jawab Aji. "Lah tadi saudara menyatakan tadi kan sudah ditanya keakuratannya itu 93 persen, bukan 100 persen. Kalau 100 persen saya tidak bertanya," kata penasihat hukum Kuat.

"100 persen hanya milik Allah SWT," jawab Aji.

Sementara itu Sambo bahwa pertanyaan dalam tes poligraf tidak terkait perkara pembunuhan berencana sebagaimana dakwaan.

"Kami ingin menyampaikan khusus ke ahli poligraf, kami menyampaikan bahwa sangatlah disayangkan dalam pembuktian yang dilakukan Puslabfor ini, hanya berdasarkan isu, kemudian titipan penyidik," kata Ferdy Sambo menanggapi keterangan ahli.

Sambo menyebut tes tersebut sangat berdampak pada istrinya. Sebab, pertanyaan yang disampaikan merupakan isu sensitif.

Sementara Putri Candrawathi disebutnya merupakan korban pelecehan Yosua.

"Ahli harusnya mengetahui dampak yang ahli berikan terhadap keluarga saya, tapi itu faktanya, Yang Mulia. Tidak ada hubungannya dengan perkara 340 ahli tanyakan ke istri saya," sambung Sambo.

"Nanti majelis yang akan menilainya," ujar hakim. "Ke depan, sebaiknya berdasarkan fakta dan independensi dari ahli ini, bukan dari penyidik," timpal Sambo. "Nanti majelis yang akan menilai," sambung hakim.

Putri Menangis Ditanya Hasil Tes Poligraf 

Di sisi lain Putri Candrawathi malah menangis ketika diminta tanggapan soal hasil tes poligraf itu. Dia mengaku teringat saat proses dites poligraf.

Putri mengaku diminta menceritakan peristiwa di Magelang.

Padahal, kata dia, itu menjadi trauma bagi dirinya. Sebab, terkait dugaan pelecehan seksual yang dialaminya di Magelang itu.

Terlebih, lanjut Putri, saat diperiksa poligraf ia berhadapan dengan dua pemeriksa laki-laki. Ditempatkan di ruang tertutup dan kedap suara.

Di ruang pemeriksaan itu, ia mengaku diminta bercerita peristiwa tanggal 7 Juli di Magelang, meski ia tidak mampu.

Pada akhirnya, Putri tetap menjalani tes poligraf, dalam kondisi tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved