Harga STB Naik Empat Kali Lipat Setelah ASO, Anggota DPR Ini Minta Kominfo Turun Tangan

Masyarakat yang berpenghasilan rendah kesulitan mendapatkan jatah pembagian STB secara gratis.

Editor: Yaspen Martinus
Istimewa
Sukamta, anggota DPR dari Fraksi PKS, menyoroti harga set top box (STB) televisi digital yang melonjak empat kali lipat dari harga sebelumnya. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sukamta, anggota DPR dari Fraksi PKS, menyoroti harga set top box (STB) televisi digital yang melonjak empat kali lipat dari harga sebelumnya.

Sukamta pun mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) segera mengatasi kenaikan STB televisi digital, dan mengevaluasi distribusi STB kepada rakyat kecil.

"Dalam evaluasi pendistribusian set top box TV digital, saya minta Kominfo untuk segera mengatasi melonjaknya harga STB di masyarakat," kata Sukamta lewat akun TikTok pribadinya @drsukamta, yang viral dan dikutip pada Rabu (7/12/2022).

Ia menjelaskan, masyarakat yang berpenghasilan rendah kesulitan mendapatkan jatah pembagian STB secara gratis. Apalagi, harga STB saat ini naik hingga empat kali lipat.

"Mereka ingin beli (STB). Kalau dulu itu harganya kira-kira Rp160.000-Rp200.000, sekarang Rp500.000-Rp600.000," ungkapnya.

Harga STB yang kian melonjak, lanjt Sukamta, akan semakin memberatkan masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah.

Baca juga: Waktu Pemadaman TV Analog Dinilai Tak Tepat, Pemerintah Harus Benahi Kebijakan Digitalisasi

"Itu memberatkan bagi masyarakat yang pendapatannya Rp1,5 juta per bulan, dan itu pasti banyak yang seperti itu," tuturnya.

Ia mengungkapkan, harga STB sejatinya Rp160.000-Rp200.000, karena harga produksi STB berkisar Rp50.000 per unit.

"Harga produksi Rp50.000 masa dijual Rp400.000 sih, masa dijualnya Rp600.000? Ya, agak simpati dikit gitu loh terhadap masyarakat," tegasnya.

Di video lain di akun Tiktok miliknya, Sukamta juga menyebut penerapan TV digital masih dikeluhkan banyak masyarakat. Salah satunya, masyarakat di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu disampaikan Sukamta saat rapat dengar pendapat dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan, banyak masyarakat tidak bisa menikmati siaran TV. Bahkan, untuk menonton TV harus menghabiskan dana Rp2 juta.

"STB dipasang itu tidak bisa jalan. Masyarakat terpaksa beli parabola harganya Rp1,2 juta, plus Piala Dunia paketnya Rp800.000," beber Sukamta.

Menanggapi hal itu, Johnny menyebut memang masih banyak daerah blank spot yang tidak terjangkau siaran TV.

Halaman
12
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved