Alami Mati Mesin, Kapal Yacht Milik WNA Dua Hari Terombang-ambing di Perairan Teluk Jakarta
Sebuah kapal yacht milik warga negara Australia ditemukan terombang-ambing di perairan Teluk Jakarta selama dua hari setelah mengalami mati mesin.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Sebuah speedboat (kapal yacht) milik warga negara Australia ditemukan terombang-ambing di perairan Teluk Jakarta.Â
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta, Fazzli menjelaskan, kapal bernama China Dolphin itu sudah terombang-ambing di perairan Teluk Jakarta selama dua hari.
"Kapal yacht milik warga negara Australia terombang-ambing semenjak tanggal 5 Desember 2022," kata Fazzli saat ditemui di Dermaga Basarnas Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (8/13/2022).
Menurut Fazzli, kapal yacht tersebut ditemukan oleh KRI Spica yang sedang melakukan pelayaran dari Belitung menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (7/12/2022) kemarin.
Baca juga: BPIP Sosialisasi Pancasila Kepada Mahasiswa dengan Cara Berbeda Lewat Sentuhan Musik
Usai ditemukan dalam kondisi mesin mati, kapal perang milik TNI Angkatan Laut itu langsung mengevakuasi dan membawanya ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Jadi mereka sempat meminta pertolongan melalui RCC (rescue coordinator center) Australia menginformasikan ke Basarnas Command Center untuk meminta evakuasi," ujarnya.
"Menindaklanjuti tersebut Basarnas melakukan koordinasi Basarnas Bangka Belitung, Kantor pusat Basarnas dan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, mengingat titik koordinat berada di sebelah Utara Tanjung Priok dengan jarak lebih kurang 100/10 NKM," sambungnya.
Kini, kapal yach yang ditumpangi oleh dua warga negara asing (WNA) asal Australia dan satu WNA asal Kanada tersebut sudah ditangani oleh tim Basarnas.
"Saat ini kapal yacht tersebut kita evakuasi ke Dermaga Basarnas Jakarta dalam kondisi aman dan lancar dimana tiga orang ABK merupakan dua orang Australia dan Satu orang Kanada dalam kondisi sehat," ungkapnya.
Fazzli menambahkan, pihak Basarnas juga telah melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan besar Australia dan Kanada terkait penanganan kapal yarch itu.
Selian itu, dari hasil pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, satu kru kapal yarch tersebut dinyatakan reaktif Covid-19.
"Untuk dokumen mereka lengkap clearance-nya, kemudian pergerakan mereka juga diketahui oleh kedutaan, baik ke imigrasi maupun instansi lainnya," pungkasnya. (m38)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Bisa Makan dan Mandi Sendiri, KPK Bilang Lukas Enembe Tak Perlu Dirujuk ke Singapura |
![]() |
---|
Ini Tujuan Sebenarnya Partai Keadilan Sejahtera Berkunjung ke Kantor DPPÂ Partai Golkar |
![]() |
---|
Wakil Pemerintah Pusat di Provinsi, Jabatan Gubernur Dinilai Masih Dibutuhkan Masyarakat |
![]() |
---|
Jubir Bantah Perjanjian Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017 Usulan Jusuf Kalla |
![]() |
---|
PDIP Minta PT Jakpro Tunda Acara Besar di JIS Sebelum Evaluasi dari Konser Dewa 19 |
![]() |
---|