Polisi Tembak Polisi

Setelah Bunuh Brigadir J, Ferdy Sambo Tertawa Karena Salah Gunakan Senjata Api Saat Eksekusi

Bharada E mengatakan Ferdy Sambo berulang kali tertawa saat ceritakan salah gunakan senjata api untuk tembak Brigadir J

Akun YouTube Kompas TV
Bharada E mengatakan beberapa hari setelah pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dirinya bersama Bripka Ricky Rizal beberapa kali sempat bertemu dan berkumpul dengan Ferdy Sambo. Dalam satu kesempatan di rumah di Saguling, kata Bharada E, Ferdy Sambo sambil tertawa mengaku telah salah menggunakan senjata api saat menembak atau membunuh Brigadir J. 

Setelah itu kata Bharada E, Ferdy Sambo memintanya untuk membunuh Yosua sebagaimana skenario yang telah disiapkan.

“Nanti kau yang tembak Yosua ya, kalau saya yang tembak, enggak ada yang jaga kita,” ucap Sambo, sebagaimana ditirukan Richard.

“Jadi gini Chad, skenarionya di 46 Chad, jadi nanti skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak kamu dengar kamu tembak, Yosua yang mati,” sambung Sambo menjelaskan skenarionya, seperti ditirukan Bharada E.

Mendengar skenario tersebut, Bharada E mengaku kaget dan takut. Namun, ia tidak bisa berkata apa-apa saat itu.

Baca juga: Bharada E Jadi Saksi Terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf di Sidang Pembunuhan Brigadir J

“Saya kaget, saya takut. Duh saya disuruh bunuh orang ini,” kata Richard.

“Sudah kamu tenang saja, kamu aman, kamu bela ibu,” kata Sambo meyakinkan Richard.

Kemudian hakim menanyakan bagaimana skenario membawa Brigadir J ke rumah Duren Tiga.

"Saya tidak tahu Yang Mulia. Yang saya tahu, saya turun, Yosua sudah di mobil dan kami menuju ke Duren Tiga," kata Bharada E.

Menurut Bharada E, ia mengaku tidak kuasa menolak perintah Ferdy Sambo.

"Saya Bharada E, pangkat terendah Yang Mulia. Dibandingkan FS, seperti langit dan bumi," ujarnya.

Baca juga: Bharada E Ungkap Wanita Keluar Menangis dari Rumah Bangka, Sejak Itu Ferdy Sambo Sering di Saguling

Bharada E mengatakan, Ferdy Sambo juga berjanji akan menyelematkan Bharada E dan memastikan tidak akan ada proses hukum.

Karenanya kata Bharada E, Ferdy Sambo memintanya untuk tetap bertahan dan konsisten dengan skenario bahwa terjadi tembak menembak antara dirinya dengan Brigadir J.

"Tapi setelah kejadian itu, saya tertekan dan merasa bersalah Yang Mulia," ujar Bharada E.

Sehingga kata Bharada E, ia akhirnya jujur dan membuka peristiwa yang sebenarnya terjadi yakni penembakan atau pembunuhan dan bukan tembak-menembak.(bum)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved