Polisi Tembak Polisi

3 Minggu Didatangi Arwah Brigadir J, Akhirnya Bharada E Berani Lawan Skenario Ferdy Sambo

Bharada E mengatakan karena didatangi arwah Brigadir J di mimpi selama 3 minggu, ia akhirnya berani melawan cerita skenario Ferdy Sambo

Akun YouTube Kompas TV
Bharada E menceritakan alasan kenapa ia akhirnya berani melawan skenario Ferdy Sambo soal tembak menembak dengan Brigadir J di sidang pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel. Alasannya karena Bharada E didatangi arwah Brigadir J selama 3 minggu setelah menembak Brigadir J. 

“Habis dia bicara, ada sisi dia nangis,” lanjut Richard.

Lalu kata Bharada E, Ferdy Sambo menyatakan bahwa Brigadir J harus mati.

“Memang harus dikasih mati anak itu!” kata Bharada E menirukan ucapan Sambo kembali.

Setelah itu kata Bharada E, Ferdy Sambo memintanya untuk membunuh Yosua sebagaimana skenario yang telah disiapkan.

“Nanti kau yang tembak Yosua ya, kalau saya yang tembak, enggak ada yang jaga kita,” ucap Sambo, sebagaimana ditirukan Richard.

“Jadi gini Chad, skenarionya di 46 Chad, jadi nanti skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak kamu dengar kamu tembak, Yosua yang mati,” sambung Sambo menjelaskan skenarionya, seperti ditirukan Bharada E.

Baca juga: AKBP Arif Rachman Akui Hapus Foto Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J yang Tunjukkan 7 Luka

Mendengar skenario tersebut, Bharada E mengaku kaget dan takut. Namun, ia tidak bisa berkata apa-apa saat itu.

“Saya kaget, saya takut. Duh saya disuruh bunuh orang ini,” kata Richard.

“Sudah kamu tenang saja, kamu aman, kamu bela ibu,” kata Sambo meyakinkan Richard.

Kemudian hakim menanyakan bagaimana skenario membawa Brigadir J ke rumah Duren Tiga.

"Saya tidak tahu Yang Mulia. Yang saya tahu, saya turun, Yosua sudah di mobil dan kami menuju ke Duren Tiga," kata Bharada E.

Menurut Bharada E, ia mengaku tidak kuasa menolak perintah Ferdy Sambo.

"Saya Bharada E, pangkat terendah Yang Mulia. Dibandingkan FS, seperti langit dan bumi," ujarnya.

Bharada E mengatakan, Ferdy Sambo juga berjanji akan menyelematkan Bharada E dan memastikan tidak akan ada proses hukum.

Karenanya kata Bharada E, Ferdy Sambo memintanya untuk tetap bertahan dan konsisten dengan skenario bahwa terjadi tembak menembak antara dirinya dengan Brigadir J.

"Tapi setelah kejadian itu, saya tertekan dan merasa bersalah Yang Mulia," ujar Bharada E.

Sehingga kata Bharada E, ia akhirnya jujur dan membuka peristiwa yang sebenarnya terjadi yakni penembakan atau pembunuhan dan bukan tembak-menembak.(bum)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

 

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved