Peristiwa

Pembunuh Satu Keluarga di Magelang Sempat Tolong Korban Usai Beri Racun

Pembunuh satu keluarga di Magelang bernama Dhio sempat meminta tolong asisten rumah tangga (ART) untuk menolong para korban yang telah diracuninya.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
TribunJogja
Garis polisi terbentang di rumah satu keluarga tewas diracun di Magelang, Jawa Tengah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pembunuh satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah bernama Dhio sempat meminta tolong asisten rumah tangga (ART) untuk menolong para korban yang telah dirancuninya.

Pernyataan pelaku pembunuh satu keluarga yang sempat minta tolong ke ART itu diungkapkan oleh Sartinah.

Sartinah merupakan ART keluarga Dhio yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah tersebut.

Dikutip dari TribunJogja, Sartinah (47) mengaku sempat diminta oleh pelaku Dhio untuk menolong para korban.

Sartinah mengaku mengetahui kejadian satu keluarga tewas itu setelah ditelepon oleh anak kedua dari korban (Dhio) yang juga ternyata sebagai pelaku pembunuhan.

Saat itu, lewat sambungan telepon pelaku meminta Sartinah menolong keluarganya. Saat Sartinah tiba di rumah keluarga tersebut, ia mendapati tiga majikannya sudah dalam keadaan pingsan di dalam kamar mandi.

"Saya ditelepon sekitar pukul 07.30 WIB, saya kan posisinya tidak menginap. Terus, saya diminta untuk menolong tapi korban sudah pada pingsan semua, pingsannya itu di dalam kamar mandi semua," ujar Sartinah saat ditemui di lokasi, Senin (28/11/2022).

Sartinah kemudian menolong korban yang dalam keadaan pingsan ke kamar. Bahkan kata Sartinah, saat itu pelaku yang merupakan anak bungsu di keluarga tersebut ikut membantunya menolong korban.

Ketiga korban digotong oleh Sartinah, anak Sartinah, dan pelaku ke atas tempat tidur. Ketika itu ketiga korban yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak sulung masih bernafas.

"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu. Gotong semua, terus saya taruh di kasur. Ya, tadi kayaknya masih napas tapi saya tidak mengetahui sekali ya, badannya masih hangat. Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," ujar Sartinah.

Baca juga: Disamping Ibunda, Dian Febbyana Jadi yang Terakhir Tewas dalam Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Sartinah pun awalnya sempat merasa peristiwa tersebut hal janggal. Sebab selama ini korban tidak pernah mengeluh sakit berat.

Namun, tiga hari kemarin memang korban sempat mengalami keracunan dari es dawet.

"Anak pertama (Dhea) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja."
Namun, setelah sempat dibawa ke rumah sakit, ketiganya meninggal dunia. Dokter pun menyimpulkan bahwa ketiga korban tersebut tewas karena keracunan.

Kemudian pihak kepolisian pun menetapkan Dhio sebagai tersangka atas pembunuhan terhadap keluarganya. Dhio diketahui dengan sengaja meracuni keluarganya dengan sebuah minuman.

Sartinah pun merasa kaget dengan peristiwa tersebut. Sebab menurutnya, selama belasan tahun ia melihat pelaku tidak pernah memiliki masalah serius dengan keluarganya.

 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved