Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Penemuan 4 Mayat Sekeluarga di Kalideres, Polisi Duga Anak Mati Terakhir dengan Posisi Peluk Guling

Kombes Pol Hengki Haryadi menduga orang terakhir yang meninggal yakni Dian, anak dari Rudiyanto dan Reni Margaretha.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Istimewa
Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ Kombes Pol Henky Hariyadi ungkap anggota keluarga yang terakhir adalah Dian anak dari pasutri yang meninggal di Kalideres 

WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES - Perlahan terkuak penyebab kematian satu keluarga di Kalideres

Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ, Kombes Pol Hengki Haryadi menduga orang terakhir yang meninggal yakni Dian, anak dari Rudiyanto dan Reni Margaretha.

Dugaan itu muncul ketika polisi melihat posisi mayat dari Dian saat melihat kondisi mayat di TKP.

"Pada saat di TKP, posisinya adalah di dalam kamar bersama jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat," ucapnya saat dihubungi, Minggu (27/11/2022).

Diwartakan sebelumnya, satu keluarga yang berjumlah empat orang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah mereka di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada 10 November 2022.

Mereka adalah Rudyanto Gunawan (71), sang istri Reni Margaretha (68), sang anak Dian (40), dan adiknya Budiyanto (70).

Hengki juga mengatakan, selain dari jenazah yang terawat, kasur yang menjadi alas tidur Dian pun nampak rapih.

Baca juga: Kombes Hengki Haryadi: Petugas Pegadaian Kaget Sebut Allahu Akbar, Ini Sudah Mayat!

"Maksudnya alas tidurnya rapih, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya. Dan jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling. Dan kamar di kunci dari dalam," katanya.

Terbaru, penemuan kotak susu bayi menambah misteri satu keluarga di Kalideres

Penemuan kotak susu bayi

Penemuan kotak susu bayi di tempat sampah rumah keluarga yang tewas di Kalideres diungkapkan oleh Tio (58) tetangga korban.

Kepada Wartakotalive.com, Tio menjelaskan penghuni lama yang tinggal di seberang rumah korban, mengaku pernah melihat ada kotak susu bayi di tempat sampah rumahnya.

Tio, saat itu diminta untuk mengecek apakah keluarga tersebut memiliki bayi atau tidak.

Namun, kata Tio, ia tak melihat ada kotak susu yang dimaksud.

Saat Tio naik ke atas loteng rumahnya untuk melihat loteng rumah tetangganya, ia hanya melihat jemuran.

Namun, tidak ada jemuran baju bayi di atas loteng rumah tersebut.

Baca juga: Pecahkan Misteri Penemuan 4 Mayat Sekeluarga di Kalideres, Polisi Pakai Alat-alat Canggih

Selain itu kata Tio, ia juga tidak pernah mendengar suara bayi di rumah tersebut selama bertetangga dengan korban.

"Dulu penghuni lama sebelah rumah Pak RT bilang, 'lihat tuh ada kotak susu bayi, kamu sebelahan masa gak tahu'. Lalu, dia minta saya mengecek 'tengok ada bayi tidak?” ujarnya memeragakan.

"Saya naik ke atas loteng, enggak ada bayi tapi ada jemuran. Tidak ada suara bayi dan enggak ada jemur baju bayi," lanjut Tio.

Selain itu, Tio juga mengaku sudah lama tidak mendengar adanya percakapan antar orang dalam keluarga tersebut sejak bulan Februari atau Maret.

Padahal suara keluarga tersebut kerap terdengar apabila sedang mengobrol.

Fakta baru terkait kasus kematian satu keluarga di Kalideres terungkap.

Polisi mengungkap sosok yang meninggal dunia terakhir di antara tiga anggota keluarga yang lainnya.

Terkuak Misteri Barang-barang Hilang

Sebelumnya, polisi berhasil mengungkap alasan barang-barang di rumah keluarga Rudyanto hilang tanpa jejak.

Barang-barang itu terdiri dari kendaraan hingga peralatan rumah tangga.

Diselidiki lebih lanjut, ternyata barang-barang tersebut telah dijual oleh keluarga Rudyanto sebelum ditemukan meninggal dunia pada 10 November 2022.

Sebelum tak bernyawa, keluarga Rudyanto rupanya melakukan transaksi jual beli dengan pembeli.

Budiyanto Gunawan, salah satu korban tewas satu keluarga di Kalideres melakukan sedikitnya tiga hal aneh sebelum akhirnya ditemukan meninggal di rumah
Budiyanto Gunawan, salah satu korban tewas satu keluarga di Kalideres melakukan sedikitnya tiga hal aneh sebelum akhirnya ditemukan meninggal di rumah (Kolase Kompas.com)

Tapi saat transaksi tersebut berlangsung, pembeli tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah.

Barang-barang yang akan dijual oleh keluarga Rudyanto itu diletakkan di luar rumah.

"Ternyata barangnya sudah disiapkan di luar, tinggal ngambil," ujar Hengki Haryadi dilansir dari Tribunnews.com pada Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Seluruh Bohlam di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sudah Dicopot Sejak Oktober

"Yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor ini terkait penjualan barang-barang yang ada di rumah, apakah itu mobil kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV," sambungnya.

Fakta demikian ditemukan tim forensik digital dari pelacakan dua ponsel milik satu keluarga tersebut.

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga berhasil melacak nomor ponsel yang pernah dihubungi mendiang.

Salah satu kontak yang pernah dihubungi adalah pihak dari koperasi simpan pinjam terkait penggadaian sertifikat rumah.

"Bahkan koperasi simpan pinjam itu begitu kita temui bisa langsung menebak 'oh kasus Kalideres ya, tidak seperti itu ceritanya'," kata Hengki Haryadi.

Perihal transaksi jual beli janggal yang dilakukan keluarga Rudyanto tersebut, polisi masih mendalaminya.

"Itu sedang kita dalami. Sabar. Masih banyak teka-teki. Tapi yakinlah kita tetap bekerja untuk mencapai kesimpulan," imbuh Hengki.

Polisi dan tim gabungan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Gelagat Dian, salah satu keluarga yang tewas sebelum meninggal dunia dicurigai kriminolog
Polisi dan tim gabungan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Gelagat Dian, salah satu keluarga yang tewas sebelum meninggal dunia dicurigai kriminolog (KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI)

Forensik Analisa Feses Almarhum

Selain berhasil menemukan penyebab barang-barang di rumah keluarga Rudyanto hilang, polisi juga mengungkap temuan terbaru.

Temuan tersebut adalah feses atau tinja yang ditemukan dokter forensik saat proses autopsi.

"Kemarin berdasarkan keterangan kedokteran forensik kita menemukan feses dan ini kita harus teliti di laboratorium ini mengandung apa kan harus diteliti lagi," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (24/11/2022) yang dilansir dari Tribunnews.com

Hengki menuturkan nantinya temuan hasil autopsi ini diharapkan bisa menentukan terkait dugaan penyebab kematian keluarga tersebut.

"Apakah arti dari temuan autopsi itu nanti ahli yang akan mengatakan. Apakah bisa mengungkap atau mematahkan praduga selama ini kita sedang teliti itu," ucapnya.

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News


Sumber: Wartakotalive.com/TribunnnewsBogor

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved