PLN UID Jakarta Raya Pastikan Ratusan Gardu Listrik di Jakarta Aman dari Banjir
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya berkoordinasi serta memastikan 400 gardu listrik di Jakarta dinyatakan aman dari potensi banjir di Ibu Kota.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya berkoordinasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menghadapi cuaca ekstrem di Jakarta. Sebanyak 400 gardu listrik di Jakarta dinyatakan aman dari potensi banjir di Ibu Kota.
General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan mengaku, telah memperbarui beberapa kondisi kelistrikan di Jakarta kepada Heru. Salah satunya soal kecukupan daya listrik di Jakarta, termasuk mendorong penggunaan sumber energi tenaga listrik.
“Saya melaporkan 300-400 gardu yang kami kirimkan setiap tahun, dan beberapa tips supaya warga aman saat air naik untuk cabut listrik sampai pengamanan. Kemudian mereka bersabar menunggu imbauan dan keputusan dari PLN untuk menghidupkan kembali,” kata Doddy di Pendopo Balai Kota DKI pada Rabu (23/11/2022).
Doddy mengimbau, warga Jakarta untuk mengantisipasi sejak dini terkait peralatan listrik saat rumahnya terkena banjir. Kata dia, PLN seringkali memutuskan aliran listrik wilayah-wilayah yang terkena banjir untuk keselamatan warga.
“Kadang-kadang di satu tempat sudah surut, tapi di tempat lain masih terendam. Ya kami belum aman menyalakan listrik karena satu gardu dengan gardu lainnya berhubungan,” ujar Doddy.
Baca juga: Komunitas IT Berperan untuk Pengembangan Skill dan Pengetahuan Website dan Dunia Digital
Dia menjelaskan, selama ini PLN melibatkan tokoh masyarakat, ketua RT/RW dan lainnya untuk memberi pemahaman kelistrikan kepada warga saat cuaca ekstrim.
Tidak hanya saat hujan dan banjir, pemahaman keselamatan penggunaan listrik juga diberikan kepada warga untuk mencegah musibah kebakaran, karena 70 persen kebakaran di Jakarta terjadi akibat korsleting listrik.
“Misalnya dengan edukasi oleh Kementerian ESDM bahwa seluruh fasilitas dan rumah yang memanfaatkan listrik. Jaringannya harus memiliki sertifikat layak operasi, sertifikat layak operasi itu ada masa berlakunya misalnya 10 tahun, masa berlaku itu memang harus diperiksa ulang,” ungkapnya.
PLN UID Jakarta Raya juga menyiapkan puluhan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Ibu Kota. Untuk mempermudah pengisian tenaga listrik, PLN juga menyiapkan 38 unit nosel atau pipa semprot di SPKLU.
“Saat ini sudah ada 26 SPKLU untuk roda empat dengan 38 nosel. SPKLU itu sudah eksisting, jadi ada yang diinisiasi oleh PLN, ada juga yang diinisiasi oleh swasta,” kata Doddy.
Baca juga: Kesulitan Air Bersih Pascagempa, Sudah Dua Hari Najib Berwudhu Pakai Air Parit yang Keruh
Hal itu dikatakan Doddy setelah bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Doddy menjelaskan bahwa PLN siap menambah lokasi SPKLU di Jakarta karena kebutuhan listrik di Ibu Kota selama ini 5.400 mega watt (MW), sedangkan kapasitas di Jakarta mencapai 8.000 MW.
“Jadi masih ada 2.600 MW itu yang kami siapkan kecukupannya,” ujar Doddy.
Kepada Doddy, Heru berkeinginan menambah titik SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi ulang kendaraan listrik miliknya. Namun Heru mengaku masih menghitung kebutuhan SPKLU baru di Jakarta.