Gempa Bumi

Rumahnya Ambruk, Warga Desa Cibeureum Cianjur Belum Dapat Bantuan, Terpaksa Ngutang ke Warung

Warga Kampung Cibeureum Kabupaten Cianjur korban gempa bumi mengaku belum mendapatkan bantuan.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Cahya Nugraha
Ketua RT 06/RW,01, Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Yani Suryani 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Cahya Nugraha

WARTAKOTALIVE.COM, KAB CIANJUR - Ketua RT 06/RW,01, Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Yani Suryani menyampaikan bahwa saat ini warganya harus mengutang ke warung terdekat untuk kebutuhan makan dan minum. 

Hal tersebut lantaran hingga Selasa petang belum ada bantuan apapun yang diterima warga.

"Belum ada bantuan dari pemerintah. Sampai kita harus ngutang ke warung buat makan minum warga sama anak-anak," katanya ditemui wartawan Wartakotalive.com, Selasa (22/11/2022)

"Kita bikin tenda seadanya aja, karena warga semua trauma, enggan masuk ke rumahnya masing-masing," jelasnya. 

Kondisi di RT 06/RW,01, Kampung Cibeureum dan warga pun cukup memprihatinkan

Hampir semua rumah kondisinya rata dengan tanah. 

Warga hanya mendirikan tenda seadanya.

"Rusak, (pas kejadian) banyak warga yang ketimpa, banyak yang patah tulang sama kepalanya bocor, untuk korban jiwa alhamdulillah gak ada," jelas Yani. 

Yani menjelaskan keperluan saat ini yang dibutuhkan warganya yakni berupa tenda, selimut, makanan dan kebutuhan untuk bayi dan anak-anak. 

"Karena kan malem dingin ya, tenda kita juga seadanya. Selimut sama makanan bayi, susu, pampers kita gak ada, makanan sehari-hari dan obat-obatan," tutup Yani. 

145 gempa susulan di Cianjur

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 145 kali gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, hingga saat ini sejumlah gempa susulan yang terasa dan tidak masih terjadi di Kabupaten Cianjur.

 "Berdasarkan data yang termonitor hingga pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11/2022) sudah terjadi sebanyak 145 kali gempa susulan," katanya saat menggelar jumpa pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022).

Namun, kata dia, gempa susulan tersebut tidak perlu dicemaskan karena gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan. Yang bisa mencatat adalah alat.

Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi terdampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (22/11/2022). Lokasi pertama yang ditinjau Presiden adalah jalan raya Cibeureum, penghubung wilayah Bogor-Cianjur di Kecamatan Cugenang yang sempat tertimbun longsor.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi terdampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (22/11/2022). Lokasi pertama yang ditinjau Presiden adalah jalan raya Cibeureum, penghubung wilayah Bogor-Cianjur di Kecamatan Cugenang yang sempat tertimbun longsor. (Biro Pers Setpres/Muchlis JR)

"Gempa susulan yang paling besar tercatat itu berkekuatab 4.2 magnitudo, dan paling kecil 1.2 magnitudo."

"BMKG memperhitungkan selama 4 hari gempa tersebut makin berkurang dan berhenti," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 151 orang warga Kabupaten Cianjur dinyatakan hilang akibat bencana gempa bumi, dan 268 meninggal dunia, 122 di antaranya berhasil teridentifikasi.

Baca juga: Korban Gempa Cianjur Jadi 162 Orang Meninggal, 326 Luka-luka

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan hingga saat ini petugas gabungan bersama intansi terkait masih memaksimalkan penanganan dan penanggulangan dampak gempa bumi Cianjur.

"Per hari ini sementara tercatat ada sebanyak 268 orang meninggal dunia, 122 di antaranya berhasil terindetifikasi, dan dan 151 orang dinyatakan hilang," katanya.

Pihaknya mengatakan, tercatat ada sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak, di antaranya Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, dan Pacet.

"Dari 12 kecamatan yang terdampak itu, sebanyak 58.352 orang mengungsi, 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 rusak sedang, dan 12.641 rusak ringan," kata dia.

Kapolri tinjau lokasi gempa

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk pasien korban bencana alam gempa bumi Cianjur di rumah sakit, posko pengungsian dan dapur umum.

Kapolri memastikan masyarakat yang terdampak gempa bumi telah mendapatkan bantuan dari pihak terkait.

Polri bersama pihak terkait langsung bergerak memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak bencana alam tersebut.

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meninjau pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meninjau pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (Divisi Humas Polri)

"Saya cek langsung supaya kerjasama semuanya berjalan baik antara rumah sakit daerah dan personel kedokteran Polri," kata Kapolri dalam siaran persnya, Selasa (22/11/2022).

Saat itu Kapolri baru saja meninjau pasien korban gempa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur, Jawa Barat.

Kapolri juga memastikan bantuan seperti makanan, dapur umum, air bersih, posko pengungsian dan fasilitas kesehatan berjalan baik dan maksimal untuk korban gempa bumi.

Baca juga: Gempa Bumi Rusak Rumah Sakit, Tenda Darurat Medis Didirikan di Halaman Pendopo Kabupaten Cianjur

Baca juga: BNPB Kerahkan Bantuan Logistik Senilai Rp 500 juta ke Lokasi Gempa Bumi di Cianjur

Kapolri berkoordinasi langsung dengan personel kepolisian yang ditugaskan untuk proses evakuasi para korban gempa bumi.

"Kami melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah," kata Kapolri.

Kapolri menekankan pada fasilitas kesehatan bagi para korban yang terluka cukup parah sehingga membutuhkan operasi medis.

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meninjau pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meninjau pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (Divisi Humas Polri)

Menurut Kapolri, TNI, Polri, RSUD serta rumah sakit swasta sudah bekerjasama mengutamakan korban yang membutuhkan bantuan.

"Operasi korban bisa dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara yang sudah siap dan seluruh rumah sakit milik TNI juga siap, termasuk semua rumah sakit swasta disamping RSUD," kata Kapolri.

Kapolri berharap, pasien segera ditangani, khususnya yang kondisinya kritis.

Baca juga: Kapolri Kerahkan Satu Helikopter dan Ratusan Personel Evakuasi Korban Gempa Cianjur

Baca juga: Bantu Korban Gempa Bumi di Cianjur, Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Anggaran hingga Rp 2 Miliar

Polri juga memberikan pendampingan psikologis atau trauma healing ke masyarakat, khususnya anak-anak yang menjadi korban gempa bumi, di pengungsian dan rumah sakit.

Setelah fokus melakukan evakuasi korban gempa bumi, personel kepolisian juga diminta melakukan pengamanan di rumah warga yang ditinggalkan untuk menghindari terjadinya potensi kejahatan.

"Saya minta Pak Kapolda (Jawa Barat) untuk ikut melaksanakan patroli, khususnya di rumah-rumah yang ditinggalkan untuk menghindari potensi kejahatan," kata Kapolri.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved