Piala Dunia 2022

Jurnalis Amerika Kena Hukuman Saat akan Masuk Stadion Qatar karena Pakai Kaos LGBT

Jurnalis dari Amerika, yakni Grant Wahl, mengklaim dirinya sempat mendapatkan hukuman dari petugas pengamanan di Stadion Al Rayyan

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dian Anditya Mutiara
Twitter
Viral di medsos, WN Amerika sempat ditolak masuk ke stasdion sepakbola di Qatar karena memakai kaos bergambar pelangi yang identik dengan LGBT 

Tak ingin menjadi persoalan berlarut, Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan semua orang akan aman berada di Qatar.

Menurut dia, Piala Dunia adalah turnamen untuk semua orang.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Wakil Presiden HE Alfredo Borrero Antusias Dukung Ekuador Hadapi Qatar Besok Malam

“Saya telah berbicara tentang topik ini dengan pimpinan tertinggi negara beberapa kali, tidak hanya sekali," ujarnya dikutip dari CNN, Minggu (20/11/2022).

"Mereka telah mengonfirmasi, dan saya dapat mengonfirmasi, bahwa semua orang diterima,” imbuhnya.

“Ini adalah persyaratan FIFA yang jelas. Setiap orang harus disambut, setiap orang yang datang ke Qatar disambut apapun agama, ras, orientasi seksual, kepercayaan yang dia miliki. Semua orang dipersilakan," tegasnya.

"Ini adalah persyaratan kami dan negara Qatar mematuhi persyaratan itu,” ucapnya.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Duel Qatar Kontra Ekuador Besok Malam akan Jadi Ajang Pembuktian untuk Almoez Ali

Selain itu, muncul pula kekhawatiran lain soal larangan penjualan alkohol di delapan stadion yang menjadi tuan rumah 64 pertandingan.

FIFA pun meluruskan, minuman beralkohol hanya dijual di zona penggemar dan tempat berlisensi.

Sementara pada September lalu, Qatar mengizinkan penggemar yang memiliki tiket untuk membeli bir beralkohol di stadion Piala Dunia tiga jam sebelum kickoff dan satu jam setelah pluit akhir, tetapi tidak selama pertandingan.

Karena aturan yang berubah, negara Muslim dianggap sangat konservatif dalam mengatur penjualan dan penggunaan alkohol.

Ilustrasi kaum LGBT.
Ilustrasi kaum LGBT. (Tribun Bogor)

“Izinkan saya pertama-tama meyakinkan Anda, setiap keputusan yang diambil di Piala Dunia ini adalah keputusan bersama antara Qatar dan FIFA. Setiap keputusan didiskusikan, diperdebatkan dan diambil bersama,” katanya.

"Akan ada lebih dari 200 tempat di mana Anda dapat membeli alkohol di Qatar, dan lebih dari 10 zona penggemar, di mana lebih dari 100.000 orang dapat minum alkohol secara bersamaan," ucapnya.

“Menurut saya pribadi, jika selama tiga jam sehari Anda tidak minum bir, Anda akan tetap hidup,” kata Infantino.

Aturan yang sama, lanjut dia, sebetulnya juga berlaku di Prancis, Spanyol, Portugal, dan Polandia. Di negera itu bir tidak diperbolehkan dijual di stadion.

“Tampaknya menjadi hal besar karena ini adalah negara Muslim, saya tidak tahu mengapa,” tandasnya.

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved