Polisi Tembak Polisi
Lihat Jenazah Brigadir J, Briptu Martin Gabe Ungkap Kejanggalan saat Olah TKP di Rumah Ferdy Sambo
Kejanggalan tersebut kata Martin terlihat ketika tidak ada cipratan darah yang keluar dari tubuh Brigadir J imbas dari tembakan Bharada E.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi.
WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU- Sebanyak sembilan orang dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan jadi saksi dalam persidangan terdakwa Ricky Rizal, Bharada E dan Kuan Ma'ruf, Senin (21/11/2022).
Dalam keterangannya, seorang Penyidik Pembantu Unit 1 Reskrimum Polres Metro Jakarta Selatan, Birptu Martin Gabe ungkap kejanggalan pada saat olah TKP
Kejanggalan tersebut kata Martin terlihat ketika tidak ada cipratan darah yang keluar dari tubuh Brigadir J imbas dari tembakan Bharada E.
Ketika disebutkan tembak menembak, harusnya kata Martin ada cipratan darah dari tubuh Brigadir J akibat dari peluru yang dihempaskan Bharada E.
"Apakah saudara melihat keanehan dengan adanya TKP pada saat itu," tanya Majelis Hakim.
"Secara pribadi saya melihat keanehan, pada saat posisi almarhum Yosua yang berada di depan pintu terjadi tembak menembak, saya rasa tidak ada cipratan darah dari depan pintu kamar ibu PC," jawab Martin.
Baca juga: Ricky Rizal Mengaku Diperintah Putri Candrawathi Pindahkan Uang Rp200 Juta dari Rekening Brigadir J
"Tidak ada cipratan darah," lanjut Hakim memastikan
"Tidak ada sepanjang TKP," jawab Martin.
Menurut Martin, ketika Brigadir J tertembak, harusnya ada tetesan darah di di lantai.
Artinya, ketika melihat tidak ada cipratan darah saat TKP, Martin susah merasa ada kejanggalan dalam peristiwa tersebut.
Sebelumnya, Eks Kasat Reskrim Ridwan Solanit mengungkap kondisi tubuh usai Brigadir J ditembak.
Menurut Soplanit, saat sampai di TKP, jasad Brigdir J terlihat telungkup, kemudian ketika di balik, Brigadir J masih mengenakan masker.
"Sebelum dilakukan olah TKP, maskernya masih menempel, masih ada, masker masih dipakai, begitu dibalik masker masih dipakai," ucapnya.
Dalam Pleidoinya, Ferdy Sambo Dinilai Tidak Sungguh-Sungguh Sesali Perbuatan Bunuh Brigadir J |
![]() |
---|
IPW Sebut Internal Polri Tidak Ingin Ferdy Sambo Dihukum Maksimal, Takut Kebobrokan Dibuka |
![]() |
---|
Bacakan Pledoi, Bharada E Minta Maaf Pada Kekasihnya Harus Sabar Menunda Pernikahan |
![]() |
---|
Ungkapan Terima Kasih Eliezer Untuk Tunangannya Karena Bersedia Menunda Pernikahan Mereka |
![]() |
---|
Bacakan Pledoi, Bharada E Ikhlaskan Tunangannya Lingling di Depan Hakim |
![]() |
---|