Kisah Inspiratif
Semua Personelnya Tunanetra, Begini Perjalanan Inspiratif Band Koste Eksis di Dunia Musik
Personil Koste terdiri dari Kikin sebagai vokalis, Kakan pemain keyboard, kemudian Mahfud sebagai gitaris, Ari pemain drum dan Asep sebagai bassis
Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Repoter Wartakotalive.com, Nurmahadi
WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU- Kakan dan empat rekannya tampak asik memainkan sebuah lagu ciptaan Sheilla On 7 berjudul "Dan", di Pejaten Village Mall Jakarta Selatan.
Kakan adalah seorang pemain keyboard dari grup band disabilitas tunanetra bernama band Koste.
Personil Koste terdiri dari Kikin sebagai vokalis, Kakan pemain keyboard, kemudian Mahfud sebagai gitaris, Ari pemain drum dan Asep sebagai pemain bass.
Lagu-lagu yang dibawakan tampak harmoni, Kakan terlihat berjoget mengikuti irama. Sesekali ia tersenyum kepada para pengunjung mal.
Ditemui wartakotalive.com, Kakan dan rekannya menceritakan awal mula band Koste ini terbentuk.
Baca juga: Seorang Paranormal Tunanetra Ternama Ini Meramalkan Presiden Vladimir Putin Menjadi Penguasa Dunia
Kakan mengatakan grup band ini mulai ada sejak tahun 2018 lalu. Memiliki hobi yang sama, yakni musik menjadi satu diantara alasan lain terbentuknya band ini.
Nama "Koste" sendiri merupakan singkatan dari Kelompok Musisi Tunanetra.
Memang sebelum mereka memutuskan untuk bergabung dan membuat grup band sendiri, Kakan dan temannya memiliki latar belakang yang berbeda.
Akan tetapi hampir semua personil nya pernah menjadi seorang pengamen jalanan.
Bahkan, Ari selaku pemain drum band Koste mengatakan pernah dikejar Satpol PP ketika sedang mengamen
Baca juga: Tokopedia Luncurkan Fitur Voice Over, Permudah Difabel Tunanetra Gunakan Aplikasi
"Saya kemudian gabung 2019 pertengahan. Kita dikumpulkan oleh institut musik jalanan dijadiin satu grup. Sempat ada bongkar pasang juga tapi alhamdulillah sampai hari ini masih dengan personil yang sama," ucap Kakan, Jumat (18/11/2022)
Disebutkan Kakan ,semua personil band Koste belajar musik secata otodidak. Awalnya ia mengaku kesulitan karena keterbatasan yang dimiliknya.
Kendati demikian, kini Kakan bisa langsung membawakan sebuah lagu hanya mendengarkan tanpa melihat note lagu tersebut.
Bahkan, ia juga pernah menjadi tenaga pengajar kesenian dan musik di Tasikmalaya sebelum bergabung dengan band Koste.
"Dulu sbenarnya saya ngajar di Tasikmalaya karena ngajar kesenian juga ngajar musik. Terus denger ada yg butuh vokalis waktu saya masih di vokal, saya kesini gabung sama mas Ari dan kawan-kawan," ujar Kakan.
Dalam hal manggung, kini band Koste sering mengisi dihampir semua mal di Jakarta Selatan, salah satunya Pejaten Village Mall
Dalam seminggu, terhitung sebanyak empat hingga lima kali band Koste manggung.
Baca juga: Ifan Seventeen Pilih Nyanyi Solo dan Tidak Bentuk Band Baru Usai Kehilangan Band Seventeen, Mengapa?
Kakan juga mengatakan pernah manggung di seluruh daerah di Jabodetabek, yang terjauh hingga saat ini, band Koste pernah manggung di daerah Bandung Jawa Barat.
Dari hasil manggung itu, Kakan mengaku pernah mendapat saweran bersih sebesar Rp 1.5 juta per orang dalam sehari
"Pernah waktu itu manggung di mall di Jakarta Selatan, satu orang dapat Rp 1.5 jutaan, itu dalam sehari," katanya.
Kakan dan kawan-kawan berharap nama band Koste bisa tampil di panggung besar, salah satunya bisa tampil di Gelora Bung Karno (GBK)
Tak hanya itu, ia dan personil band Koste juga tengah mempersiapkan lagu ciptaan sendiri.
Hal itu masih direncanakan oleh para personil dan management, pasalnya ia mengaku masih terkendala biaya rekaman.
"Kami sudah persiapkan lagu, harapannya bisa bawain lagu ini ke dapur rekaman, namun masih direncakan karena biaya dan persiapan lainnya," ucapnya.
Kakan juga berpesan kepada setiap orang yang ingin bermusik, khususnya para penyandang disabilitas untuk tetap menggali potensi yang dimiliki
"Karena kita berawal dari hobi, pesannya gali terus potensi kalian, sampai kalian benar-benar mendapatkan potensi yang luar biasa," katanya. (m41)