Cegah Bullying di Kantor, Unilever dan Komunitas SudahDong Rilis E-booklet Anti Workplace Bullying
Cegah tindakan workplace bullying, Unilever Indonesia dan Komunitas Sudah Dong rilis e-booklet bertajuk “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bullying atau perundungan tidak hanya terjadi pada remaja di lingkungan sekolah. Ternyata fenomena itu juga ditemui di tempat kerja.
Perundungan di tempat kerja atau workplace bullying adalah perilaku yang mengganggu atau menyakiti kesehatan fisik dan mental seseorang dan dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan verbal, perilaku ofensif, ancaman, mempermalukan, mengintimidasi, hingga menyabotase suatu pekerjaan.
Volunteer dari komunitas Sudah Dong, Tantri Arihta Sitepu mengatakan, bahwa dampak langsung yang dirasakan korban dari tindakan workplace bullying yaitu korban akan merasa tidak bernilai ada di lingkungan kerja tersebut.
“Jika workplace bullying itu dibiarkan terus terjadi bisa menjadi kekerasan fisik atau verbal yang bisa membuat individu dalam sebuah perusahaan atau perusahaan itu sendiri terekspose secara hukum dan efeknya yang pasti tidak akan baik di mata public ataupun bisnis,” ungkap Tantri dalam Live instagram Unilever Indonesia, Kamis (17/11/2022).
Menurut Tantri, tindakan bullying di tempat kerja dapat dicegah dengan upaya sederhana.
Pertama, cara mencegahnya membangun relasi yang baik sehingga akan muncul toleransi.
"Bangun effort untuk bangun relasi, paling tidak dengan rekan kantor yang dekat dengan kita. Sebelah kubikal, satu divisi," ucapnya.
Lalu, bangun interest dengan obrolan, bisa membahas terkait isu hangat atau berita terkini. Biasanya dengan mengobrol, akan tahu prinsip seperti apa yang dipakai tiap individu.
Hanya saja, lanjut Tantri, obrolan yang dibicarakan jangan sampai melewati batas privasi orang tersebut.
"Care boleh, tapi jangan kepo. Terus dari situ diharapkan bisa tahu apa sih yang baik untuk kita dan orang lain," ucapnya.
Kedua, sadari juga bahwa kita tidak bisa kerja sendiri dan suatu saat akan membutuhkan rekan kerja dan begitu pula sebaliknya. Kalau tidak suka konflik maka bangun komunikasi dan tuntaskan permasalahan.
"Orang tidak tahu apa yang kita rasakan jika tidak dibicarakan. Kalau hal itu dibangun, respect dapat terbangun," kata Tantri.
Ia juga mengingatkan untuk menggunakan kata-kata yang sopan santun.
”Kita kan semua di kantor merupakan orang-orang professional, jadi usahakan gunakan kata-kata yang santun dan dari situ toleransi dapat terbangun, sehingga diharapkan tidak ada bullying di kantor," ucap Tantri.
Peluncuran e-booklet
Sebagai tindak lanjut dan aksi untuk menghentikan tindakan workplace bullying, Unilever Indonesia berkolaborasi dengan komunitas anti-bullying Sudah Dong dengan meluncurkan e-booklet bertajuk “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying” di tengah semangat peringatan Hari Toleransi Internasional 2022.
Head of Communication PT Unilever Indonesia, Tbk, Kristy Nelwan mengatakan, e-booklet ini merupakan panduan yang dapat diakses secara gratis untuk mendorong semangat dan komitmen masyarakat agar memberikan fokus lebih dan melakukan aksi nyata melawan workplace bullying, serta merangkul semakin banyak perusahaan untuk memiliki sistem, struktur dan kepemimpinan yang berpihak pada anti-bullying.
“Hal ini sejalan dengan strategi ‘The Unilever Compass’, Unilever Indonesia ingin terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif, termasuk dengan menerapkan prinsip zero tolerance untuk bullying di tempat kerja,” ungkap Kristy dalam kesempatan yang sama.
Kristy menjelaskan, melalui kolaborasi e-booklet tersebut, Unilever Indonesia dan Sudah Dong menjabarkan pemahaman mengenai workplace bullying.
Kemudian cara mengidentifikasi tindakan workplace bullying, hal yang harus dilakukan saat menjadi korban maupun saksi workplace bullying, serta panduan bagi perusahaan untuk menegakkan komitmen anti-bullying di lingkungan kerja.
“Di dalam e-booklet ini juga ada contoh best practice yang dapat dilakukan perusahaan dalam mencegah dan menindak tindakan workplace bullying,” ujar Kristy.
“Tidak hanya informasi satu arah, terdapat pula games interaktif yang dapat menjadi bahan evaluasi untuk melihat di mana posisi kita saat workplace bullying terjadi di sekitar kita,” tambahnya.
E-booklet ini dapat diakses publik secara gratis melalui situs http://www.sudahdong.com/buku-panduan/ dan akan disebarluaskan ke berbagai pihak guna meningkatkan awareness dan menegakkan berbagai kebijakan yang konkret terkait workplace bullying.