Hari Kesehatan Nasional
Hari Kesehatan Nasional, Pelabelan BPA Galon Guna Ulang oleh BPOM Dipertanyakan, Apa Sih Urgensinya?
Pelabelan kandungan Bisfenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan (AMDK) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dipertanyakan sejumlah pihak.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Tidak hanya BPA, zat-zat prekursor yang digunakan untuk membuat botol atau galon plastik PET (polyethylene terephthalate) atau sekali pakai juga sama-sama ada bahayanya.
"Etilen glikol yang menjadi salah satu prekursor yang digunakan untuk membuat botol atau galon plastik PET atau sekali pakai sangat beracun dan bisa menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani," papar Zainal kembali.
Kepala BPOM Sebut Risiko BPA dengan Penyakit Tertentu Belum Jelas Kausalitasnya
Bahaya-bahaya resiko BPA seperti yang disampaikan beberapa pihak seperti mengganggu fertilitas, kanker, dan lain-lain sampai saat ini belum jelas kausalitas atau asumsi dasar dari ilmu sainsnya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan
Hal senada juga disampaikan sejumlah ahli pangan dan pakar kimia dari universitas ternama serta sejumlah dokter.
“Perubahan-perubahan science, knowledge dan ilmu pengetahuan yang ada di masyarakat yang menunjukkan adanya bahaya-bahaya resiko terhadap aspek kesehatan masyarakat dan konsumen, itu harus kita respon dengan regulasi," ujar Penny sebagaimana diberitakan Metro TV dalam acara Metro Pagi Prime Time, Rabu (8/6/2022).
"Salah satunya adalah risiko BPA yang akan memberikan dampak kesehatan seperti berbagai risiko yang dikaitkan dengan gangguan fertifility, cancer, dan berbagai penyakit lainnya yang sampai saat ini belum jelas kausalitasnya,” tambahnya.
Sebagaimana dikutip dari berbagai media sebelumnya, hal ini juga ditegaskan oleh beberapa ahli kesehatan. Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan belum ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker.
Menurutnya, 90-95 persen kanker itu dari lingkungan atau environment.
“Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian aii galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya.
Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG (K), M.Kes., KIC, dokter spesialis kandungan yang juga Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), juga mengatakan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air galon.
Karenanya, dia meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan AMDK galon guna ulang ini, karena aman sekali dan tidak berbahaya terhadap ibu maupun pada janinnya.
Sesuai SNI
Senada dengan ahli kesehatan, ahli pangan dan pakar kimia dari universitas ternama di Indonesia seperti UI dan ITB juga mengatakan kemasan pangan yang mengandung BPA masih aman digunakan.