Video Asusila
Tersangka Tawarkan Video Asusila Kebaya Merah dengan Harga Rp 750 Ribu hingga 2 Juta
Tersangka pemeran video kebaya merah merupakan pengusaha EO sering tawarkan video asusila dengan harga Rp 2 juta
WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA - Tersangka pemeran video kebaya merah merupakan pengusaha EO sering tawarkan video asusila dengan harga Rp 2 juta
Sebanyak 92 video asusila yang diproduksi dua tersangka pemeran video kebaya merah, memiliki berbagai macam judul dan tema adegan.
Ternyata, puluhan video dewasa tersebut, diproduksi kedua tersangka, sesuai pesanan pembeli yang menghubungi lewat direct message (DM) akun Twitter.
Kedua tersangka itu, pemeran pria berinisial ACS, warga kelahiran Surabaya, merupakan pengusaha event organizer (EO).
Sedangkan pemeran wanita berkebaya merah yang merupakan model asal Malang itu, berinisial AH.
Video dan foto dewasa tersebut diperjualbelikan keduanya memanfaatkan dua akun Twitter mereka kelola sejak awal tahun 2022.
Baca juga: Selain Fantasi Seks Wanita Pemeran Kebaya Merah yang Viral di Medsos, Polisi Dalami Motif
Melalui cuitan di halaman kedua akun itu, mereka menawarkan harga sebuah pemesanan video asusila dewasa secara bervariasi.
Mulai dari harga ratusan ribu kisaran Rp 750 ribu hingga kisaran Rp 2 juta.
Menurut Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman, puluhan video dewasa tersebut memiliki judul dan tema sajian adegan atau alur sinema video dewasa yang berbeda-beda.
Namun, ia enggan mengungkapkan, salah satu judul salah satu dari puluhan video dewasa yang tersimpan dalam perangkat keras (hardware), penyimpanan data (hardisk) internal dalam laptop ataupun eksternal portabel.
"Mungkin yang rekan-rekan dengar cuma kebaya merah. Tapi ada beberapa judul lain yang dijualbelikan," ujarnya di Ruang Konferensi Pers, Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Ini Inisial Pasangan Video Mesum Wanita Kebaya Merah yang Ditangkap Polisi
Berdasarkan informasi hasil pemeriksaan penyidik terhadap kedua tersangka, mereka memproduksi video tersebut, tanpa melibatkan orang lain.
Guna mengarahkan tata letak angle kamera yang digunakan untuk merekam adegan dewasa tersebut, mereka memanfaatkan alat bantu Tripod.
Dan, terkadang mereka bergantian memegang kamera ponsel sesuai dengan angle sorot kamera yang dibutuhkan oleh mereka.

"Kedua tersangka bergantian melakukan perekaman, menggunakan HP milik tersangka, lalu diedit dan dikirim ke melalui akun telegram milik AH," ungkapnya.