Berita Video

VIDEO Kisah Gaby Lari Maraton di Enam Kota di Negara Berbeda, Raih Medali Six Stars 

Namun demikian, Gaby merasa sangat senang dapat meraih medali Six Stars di usianya yang terbilang sudah lewat 50 tahun

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Ahmad Sabran

Walaupun berhasil berlari di jarak 42 kilometer, menurutnya berlari tanpa latihan cukup menyiksa.

Ia mengaku saat itu kaki langsung sakit, dan butuh proses dan waktu untuk pemulihannya.

Hal itulah yang menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga, apabila akan lari maraton, maka harus berlatih dengan serius.

"Namun, setelah lari di Tokyo, seperti teman-teman lain juga, kami mempunyai pandangan waktu itu Tokyo itu cantik sekali ya, itu yang menghibur," pungkas Gaby.

Kemudian, Gaby pun mencari pelatih untuk mempersiapkan dirinya berlari maraton di ajang selanjutnya.

Tidak jauh dari itu, setahun kemudian di 2016, Gaby mengikuti WMM kedua di Berlin.

"Lalu 2017 saya berlari di Berlin lagi. Tahun 2018 saya lari maraton di Chicago. Pada tahun 2019 saya ikut WMM di New York," kata Gaby.

Selanjutnya, yang menjadi gong adalah tahun 2022, Gaby menyelesaikan dua kota tersisa yaitu di Boston dan London.

Hingga akhirnya, ia berhasil menyabet medali Six Stars di London.

Hal itulah yang membuat tahun 2022 merupakan extraordinary year bagi Gaby.

Pengalaman Menarik dan Unik 

Perjalanan lari maraton dari 2015 hingga meraih medali Six Stars di tahun 2022 bukanlah sesuatu yang mudah.

Menurut Gaby, dari keenam kota tersebut, ada dua kota yang berkesan bagi dirinya.

"Jujur, dari enam tempat itu ada dua yang spesial sekali. Yang pertama adalah New York. Teman-teman pelari kalau punya kesempatan ke sana harus ikut. Karena hari itu merupakan hari libur nasional di sana," ujar Gaby.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved