Polisi Tembak Polisi

Ada Percakapan Penting, Kuasa Hukum Bharada E Minta Pihak WhatsApp Dihadirkan dalam Persidangan

Tanggal 8 Juli 2022 merupakan peristiwa pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Ramadhan LQ
Ronny Talapessy selaku kuasa hukum Bharada E mengatakan bahwa ada percakapan di WhatsApp terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 yang penting diketahui. 
 
WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU - Ronny Talapessy selaku kuasa hukum Bharada E mengatakan bahwa ada percakapan di WhatsApp terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 yang penting diketahui.
Oleh karena itu, Ronny meminta pihak WhatsApp turut dihadirkan dalam persidangan. 
Permintaan Ronny diutarakan dalam persidangan pada Senin (7/11/2022).
Untuk diketahui, 8 Juli 2022 merupakan peristiwa pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Baca juga: Ronny Talapessy dan Kamaruddin Simanjuntak Beda Pendapat Soal Penembak Brigadir J

Baca juga: Kuasa Hukum Bharada E Siap Buktikan Kliennya tak Terima Uang dari Rekening Brigadir J

Baca juga: Sopir Ambulans Lihat Darah Mengalir dari Kepala Brigadir J Saat Evakuasi Jenazah

Pada sidang hari ini, legal counsel pada provider PT XL AXIATA, Viktor Kamang, dan provider PT Telekomunikasi Seluler bagian officer security and Tech Compliance Support, Bimantara Jayadiputro dihadirkan. 

Keduanya merupakan di antara lima saksi yang hadir dari 12 yang rencananya dipanggil Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan atas terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. 

Tim penasihat hukum Bharada E telah mendengarkan kesaksian dari Viktor serta Bimantara. 

BERITA VIDEO: Jenazah Yosua Ternyata Ditutupi Masker Hitam Usai Ditembak di Rumah Ferdy Sambo

"Saksi yang dari Telkom dan XL tadi kan kami sudah menanyakan terkait dengan data yang masuk atau sms atau telefon yang masuk tanggal 8, tapi tidak ada kan. Itu katanya berdasarkan data yang ada," kata Ronny kepada wartawan, Senin (7/11/2022). 

"Lalu, kami menanyakan perihal WhatsApp, perusahaan mana yang punya kompeten untuk memberikan data tersebut, yaitu disampaikan adalah dari perusahaan Facebook atau Meta ya tadi disampaikan," terang Ronny.

Atas hal tersebut, ia meminta kepada majelis hakim agar pihak WhatsApp dipertimbangkan untuk dihadirkan dalam persidangan berikutnya. 

"Kami sudah memohon kepada majelis hakim agar dipertimbangkan untuk dihadirkan," ucap Ronny.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved