Wajib Coba, Ini Daftar Kulineran Khas Daerah Favorit Ganjar Pranowo dari Penjuru Nusantara

WARTAKOTALIVE.COM, SEMARANG - Ganjar Pranowo dikenal dengan hobi kulineran di berbagai daerah yanng pernah dikunjungi.

Dalam kunjungan dinasnya, Ganjar Pranowo kerap mampir sekaligus sowan untuk menikmati kuliner khas daerah. Adapun kuliner khas Jawa Tengah yang pernah Ganjar cicipi yakni lontong tetel asli Wonosobo dan bebek minggat dari Brebes.

Tak sekadar untuk mencicipi saja, Ganjar Pranowo juga menjadikan kunjungan ke warung atau tempat makan sebagai bentuk apresiasi terhadap si empunya.

Sekaligus untuk mengenalkan tempat kuliner khas daerah atau jajanan di daerah tersebut agar diketahui banyak orang sehingga laris manis. Ganjar juga kerap mengunjungi UMKM yang menjajakan makanan unik  di berbagai daerah.

Berikut merupakan rekomendasi kuliner unik atau jajanan khas daerah versi Ganjar Pranowo dari penjuru nusantara.

1. Barongko di Pasar Mamuju, Sulawesi Barat

Barongko menjadi salah satu makanan favorit Ganjar Pranowo ketika berkunjung ke Sulawesi. Di kesempatan yang sama saat mengunjungi warga Jawa Tengah yang merantau ke Mamuju, Sulawesi Barat, Ganjar Pranowo mengaku sangat menikmati barongko.

Ketika itu, ia bersama Siti Atikoh mencoba sarapan di pasar tradisional yang terletak di Mamuju. Saat berada di warung, Ganjar memesan nasi kuning lengkap dengan lauk ikan asin dan urap. Namun pandangannya tertuju pada barongko yang banyak dijajakan di pasar. Ganjar dengan lahap menikmati barongko satu demi satu.

Kudapan bercita rasa manis tersebut menjadi salah satu makanan yang dirindukan oleh Ganjar Pranowo. Maka ketika berada di tanah asal Barongko, Ganjar tak menyia-nyiakan untuk menikmatinya. Barongko biasa dinikmati untuk menjadi teman ngopi atau minum teh.

2. Nasi Campur Khas Bali

Sebagai orang Jawa, Ganjar Pranowo sudah terbiasa menikmati kuliner nasi ayam. Namun kali ini, ketika pergi ke Pulau Bali, Ganjar Pranowo mengunjungi sebuah warung makan legendaris yang  terletak di Jalan Segara Ayu, Sanur, Kota Denpasar. Nama warung tersebut yakni Warung Nasi Ayam Bu Weti atau dikenal juga Nasi Bali Men Weti.

Warung tersebut terletak di pinggir jalan dengan ukuran yang kecil. Namun siapa sangka, warung tersebut begitu melegenda sehingga ramai oleh pembeli.

Salah satunya yakni Ganjar Pranowo yang datang ke warung tersebut. Pasalnya, cita rasa nasi campur khas Bali dari warung tersebut sudah tersohor sejak lama. Diketahui jika warung nasi Bu Weti sudah ada sejak 1970.

Bersama Siti Atikoh, Ganjar Pranowo juga menikmati olahan nasi campur Bu Weti. Menurut Ganjar, tak ke Bali rasanya jika tak mencoba nasi campur Bu Weti. Seperti namanya nasi campur terdiri dari nasi yang disatukan dengan berbagai macam lauk.

Adapun lauk yang biasa dihidangkan yakni daging ayam, telur, sate lilit, dan aneka sambal khas Bali. Ganjar Pranowo lantas memesan satu porsi untuk ia nikmati. Adapun lauk yang disandingkan yakni rendang telur, suiran daging ayam, sayur kacang panjang, toge, pare, kacang tanah, dan sambal.

3. Soto Banjar 'Soto Bang Amat' Banjarmasin

Berkunjung ke Banjarmasin tak lengkap rasanya apabila tak menikmati Soto Banjar. Kuliner tersebut banyak dijumpai di pinggir jalan ketika menjajaki Banjarmasin.

Hal itulah yang juga dilakukan oleh Ganjar Pranowo dengan menikmati Soto Banjar yang berada di pinggir sungai Martapura di Kota Banjarmasin.

Di sela pekerjaannya sebagai gubernur, Ganjar tak melupakan hobi kulinerannya tersebut. Soto Banjar dikenal aroma rempah yang harum dan kuat dibanding soto lainnya.

Hal ini berasal dari rempah-rempah kayu manis, biji pala, dan cengkih yang menjadi bumbu kuah. Kuah soto juga ditambahkan dengan susu sehingga berwarna putih.

Isi dari Soto Banjar terdiri dari suiran ayam, telor rebus, soun, perkedel dan biasa disajikan dengan ketupat.

Tak sekadar menikmati makanan saja, Ganjar Pranowo juga mengintip proses pembuatan Soto Banjar. Diketahui jika warung soto yang dikunjungi Ganjar Pranowo bernama Warung Soto Bang Amat. 

Ganjar pun menyarankan jika berkunjung ke Banjarmasin untuk mencoba Soto Banjar. Apalagi jika menikmati Soto Banjar sembari melihat pemandangan di sekitar Sungai Martapura.

4. Kaledo Khas Palu

Kaledo mungkin terdengar asing bagi banyak orang, namun bagi Ganjar Pranowo rasanya tak asing lagi. Selagi berkunjung ke Kota Palu, Sulawesi Tengah Ganjar tak lupa untuk mencicipi kaledo.

Momen ketika ia mencoba kaledo pun Ganjar bagikan dalam akun Instagramnya. Melalui video singkat, Ganjar tampak sedang mencicip kaledo di rumah makan Kaledo Stereo yang berada di Jalan Pue Bongo, Palu.

Kaledo merupakan sajian khas Donggala, Palu. Masakan ini terbuat dari kaki sapi dengan ukuran tulang yang besar dan sumsum di bagian tulang yang dapat disedot memakai sedotan.

Menurut Ganjar, rasa kaledo yang ia cicipi sangat gurih dan sedikit pedas. Kemudian Ganjar memperagakan cara memotong kaledo. Terlihat pula Ganjar Pranowo yang begitu asik menikmati kaledo dengan cara disedot.

5. Kuliner khas Makassar

Datang ke Kota Makassar, Ganjar Pranowo juga tak luput untuk mencoba makanan khas kota tersebut. Setibanya mendarat di Bandara Internasional Hassanudin, Ganjar Pranowo lamgsung melaju ke RM Apong, di Jalan Dipnegoro, Kota Makassar.

Untuk makan siang, Ganjar Pranowo memesan olahan seafood yakni ikan bakar yang terkenal di Kota Makassar.

Pada kesempatan berbeda ketika datang ke Makassar, Ganjar Pranowo juga menikmati kuliner khas yakni Coto Makassar.

Dalam video yang dibagikan, tampak Ganjar berkunjung ke warung makan Coto Nusantara yang berlokasi di Jl. Merpati No 23, di Kota Makassar.

Bersama Siti Atikoh, Ganjar Pranowo menikmati Coto Makassar yang ia sebut sebagai coto paling enak sedunia. Ia pun kemudian menambahkan perasan jeruk nipis dan sambal untuk menambah rasa segar pada coto sebelum dimakan.

Kemudian Ganjar Pranowo juga mencoba mencicip jajanan tradisional yang disebut pisang epe. Menurut Ganjar, pisang epe juga menjadi jajanan favorit ketika berkunjung ke Sulawesi.

Dilansir dari video yang dibagikan di kanal youtubenya, Ganjar terlihat menimati pisang epe yamg dijual di sekitar Pantai Losari. Menurut Ganjar, pisang epe memiliki tekstur yang kering di luar namun empuk di dalam.

6. Ayam Taliwang Khas NTB

Berkunjung ke Kota Mataram, Ganjar Pranowo berkesempatan untuk menikmati lezatnya ayam taliwang. Ayam taliwang adalah kuliner yang berasal dari desa Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.

Ayam Taliwang berasal dari ayam kampumg muda yang dibumbui dengan saos dari cabai merah lalu dibakar. Sembari menunggu makanan tersaji, Ganjar Pranowo pun memantau bagaimana proses pembuatan ayam taliwang.

Menurut Ganjar, menikmati ayam taliwang biasanya ditambah dengan plecing kangkung, beberuk terong, telur gulung, ayam pelalah yang disiram sambal merah.

7. Nasi Jamblang khas Jawa Barat

Mengunjungi kota Cirebon membuat Ganjar Pranowo juga tak ketinggalan untuk menikmati kuliner khas kota udang tersebut. Ganjar Pranowo mencoba menikmati nasi jamblang untuk sarapan.

Nasi jamblang disajikan dengan menggunakan daun jati dengan ukuran seperti nasi kucing di angkringan Jawa. Ketika menyantap nasi jamblang, Ganjar juga menambahkan beberapa lauk khas seperti sate kentang, sambal goreng, dan blakutak atau cumi hitam.

Ganjar kemudian dengan lahap menikmati nasi jamblang, ia tak sungkan makan dengan menggunakan tangan. Menurutnya, makan dengan menggunakan tangan menjadi lebih nikmat dan afdol.

8. Ikan Cakalang Khas Ternate, Maluku Utara

Nasi kuning dan ikan cakalang menjadi makanan khas yang menjadi incaran Ganjar Pranowo ketika berkunjung ke Maluku Utara.

Bersama para perantau Jawa Tengah yang ada di Kota Ternate, Ganjar menikmati nasi kuning dan ikan cakalang di R.M Al Hikmah Jalan A.I.S. Nasution, Ternate Tengah.

9. Sauto khas Pacitan Jawa Timur

Soto merupakan jenis masakan yang banyak dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia. Namun setiap daerah memiliki ciri khas soto tersendiri.

Seperti di Pacitan, Jawa Timur yang menyebut soto dengan sebutan sauto. Sebagai penikmat kuliner khas daerah, tentu Ganjar Pranowo juga mencicip sauto khas Pacitan.

Sauto Pacitan berisi ayam kampung yang direbus dan digoreng. Menjadi beda karena pada sauto ditambahkan dengan sambal kacang.

Bagi Ganjar Pranowo, setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri dalam hal makanan. Maka dari itu, menikmati makanan khas daerah yang dikunjungi seakan wajib untuk dilakukan.

Menikmati kuliner, tak hanya berurusan untuk menyelesaikan perut yang lapar saja, melainkan juga untuk memperkaya pengalaman.

Bagaimana sudah tertarik dengan rekomendasi kuliner yang pernah dicicipi oleh Ganjar Pranowo tersebut? Jangan lupa dicatat ya.