Industri Pengolahan Perikanan Siap Kembangkan Potensi Pasar Ekspor dan Dalam Negeri
Industri pengolahan perikanan ditargetkan untuk mengembangkan pasar ekspor secara global dan dalam negeri untuk bersaing dengan negara-negara lainnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 milliar pada tahun 2024 usai mencatatkan USD 5,7 milliar tahun 2021 silam.
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lain seperti Cina, Norwegia, Viertnam, India, dan Amerika Serikat.
Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan Perikanan Erwin Dwiyana mengatakan pihaknya mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia.
“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global,” ucapnya, berdasar keterangan, Kamis (4/11/2022).
Baca juga: PSSI Tegaskan Enam Venue Piala Dunia U-20 2023 Steril, Termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno
Salah satunya menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe (jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan) and Sustainable (kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha).
“Dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara,” katanya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk mengikuti pameran Seafood Show of Asia 2022 yang dilaksanakan di Jakarta international Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat 9-12 November 2022.
Pemeran Seafood Show of Asia 2022 yang digelar bersamaan dengan SIAL Interfood itu diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang seafood dari 750 perusahaan di bidang kuliner dan HORECA.
Baca juga: Naik ke Penyidikan, Penanggung Jawab Event Berdendang Bergoyang Berpotensi Jadi Tersangka
Sementara perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal dari 27 negara seperti Australia, India, Belanda, Cina, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis, Iran dan lain-lain.
Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) Budhi Wibowo mengatakan beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan meningkat sangat tajam.
“Untuk itu anggota AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan selain terus mengembangkan pasar ekspor,” tuturnya.
Budhi mengaku optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan terus berkembang dengan pesat seiring besarnya jumlah penduduk Indonesia serta nilai ekonomi yang telah berada pada urutan ketujuh dunia itu.
Sementara CEO Krista Exhibition, Daud D Salim mengatakan pameran Seafood Show of Asia dan SIAL Interfood 2022 terasa istimewa usai hampir tiga tahun vakum akibat pandemi Covid-19.
“Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan industri pengolahan makanan minuman yang di dalamnya ada industri pengolahan perikanan,” katanya.
Para peserta dari industri pengolahan perikanan selain bertemu langsung dengan buyer asing juga bisa bertemu dengan pembeli olahan perikanan dalam negeri seperti pengusaha catering, hotel restoran dan distributor produk olahan perikanan.
“Pameran ini diharapkan mampu menarik 82.000 pengunjung dalam dan luar negeri atau setidaknya mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019 lalu,” ungkapnya.