Antisipasi Banjir

Kerap Terendam Banjir, Warga Kali Krukut Minta Pj Heru Budi Hartono Segera Lakukan Normalisasi

Jakarta mulai memasuki musim hujan sebagaimana fenomena angin La Nina mulai November 2022-Februari 2023.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Fitriyandi Al Fajri
Unit Pengelola Pengujian, Penyelidikan dan Pengukuran (UP4) Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta melakukan penyelidikan kondisi Kali Krukut di RW 06, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (30/10/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warga yang tinggal di pinggir Kali Krukut, tepatnya di RW 06, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mulai menjerit.

Mereka khawatir permukimannya bakal terendam banjir lagi, karena Jakarta mulai memasuki musim hujan sebagaimana fenomena angin La Nina mulai November 2022-Februari 2023.

Salah seorang warga yang tinggal di bantaran Kali Krukut RT 03/06, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Nuridin (43), meminta kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menormalisasi kali tersebut.

Dia merasa tidak tenang, karena sudah lama kali ini tidak dikeruk sehingga berpotensi air meluap dan menimbulkan banjir saat musim hujan.

Baca juga: Lurah Sebut Jembatan Anak Kali Krukut Ambruk Karena Usia Sudah Tua

Baca juga: Berdasarkan Hasil Visum, Polisi Tidak Temukan Tanda-tanda Kekerasan pada Mayat Wanita di Kali Krukut

Baca juga: Polisi Temukan Mayat Wanita Misterius Mengambang di Kali Krukut, Belum Ada Laporan Keluarga

“Di sini ada tiga RT yang biasa kebanjiran, yaitu RT 02, 03 dan 04. Totalnya ada sekitar 500 kepala keluarga (KK),” kata Nuridin pada Minggu (30/10/2022).

Nuridin mengungkapkan, banjir paling parah biasanya merendam permukiman warga hingga kedalaman 2-3 meter, dan itu biasa terjadi setiap lima tahun.

Meski demikian, jika kawasan hulu dilanda hujan deras ditambah wilayah setempat diguyur hujan, maka permukiman warga tetap terendam banjir.

“Kalau di kawasan ini sudah lama nggak dikeruk, kalau nggak salah sekitar 4-5 tahunan. Tapi yang sering pengerukan itu di dekat Apartemen Prapanca, itupun pengerukannya cepat,” ujar Nuridin.

BERITA VIDEO: Lestarikan Minuman Khas Betawi, Cerita Abdul Produksi Bir Pletok Beromzet Puluhan Juta

Warga lain bernama Shinta (41) mengungkapkan, aparatur setempat sebetulnya telah melakukan pengecekan di lapangan sebelum melakukan pengerukan.

Namun tanpa ada pemberitahuan terbaru, rencana pengerukan justru batal dilakukan.

“Pihak kelurahan sudah sempat datang, tapi nggak tahu kenapa nggak jadi lagi pengerukan. Padahal ini kankalinya  dangkal karena banyak lumpur di bagian bawahnya,” kata Shinta.

Menurut Shinta, idealnya Kali Krukut dikeruk setiap tahun karena air kiriman yang datang dari kawasan hulu biasanya disertai dengan lumpur.

Meski sering dilanda banjir, namun surutnya air hanya memakan waktu beberapa jam saja.

“Kalau banjir biasa kami nggak ngungsi karena ada ruangan di lanti dua, tapi kalau kayak awal tahun 2020 lalu itu (banjir) sempat tinggi banget, jadi kami ngungsi ke atas (tempat lebih tinggi) di sekitar permukiman,” jelas Shinta.

Berdasarkan penuturan warga setempat, banjir semakin parah sejak salah satu pihak pengembang di sana membangun jembatan sejak lima tahun lalu.

Aliran kali yang awalnya terbagi dua, kini tinggal satu aliran sehingga air mudah meluap dan menerjang permukiman warga.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved