Legislator Tindaklanjuti Keluhan Pelanggan Transjakarta Buntut Kebijakan Tap-in dan Tap-out
Komisi B DPRD DKI Jakarta menindaklanjuti keluhan pelanggan Transjakarta yang mewajibkan untuk tap-in dan tap-out pada kartu uang elektronik (KUE).
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta menindaklanjuti keluhan pelanggan Transjakarta yang mewajibkan untuk tap-in dan tap-out pada kartu uang elektronik (KUE) saat naik angkutan umum.
Pengawas pemerintah daerah tersebut telah berkoordinasi dengan PT JakLingko Indonesia dan PT Transjakarta soal keluhan tersebut.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, bahwa pihaknya telah memantau langsung pusat pengaduan atau command center yang dikelola JakLingko.
Baca juga: Transjakarta Diminta Benahi Sistem Tap in dan Tap out Buntut Penumpukan Penumpang
Adapun JakLingko merupakan perseroan daerah yang bertugas untuk melakukan integrasi sistem pembayaran transportasi antara angkutan berbasis rel maupun jalan.
“Saat ini perbaikan sistem sudah dilakukan, kemudian perangkat lunak (software) taping di bus sudah dikoreksi, dan sistem tap di halte juga sudah ditambahkan algoritma pengecekan untuk memastikan apakah saldo sudah terpotong atau belum,” kata Ismail pada Kamis (27/10/2022).
Menurutnya, hal tersebut dilakukan demi mencegah terjadinya kembali kasus pemotongan tarif sebanyak dua kali dari KUE milik penumpang.
Baca juga: Viral di Media Sosial Keluhan Pelanggan terkait Tap In dan Tap Out, Begini Respon Transjakarta
Kata dia, Komisi B juga sudah menegaskan agar saldo penumpang yang sempat terpotong dua kali bisa dipertanggungjawabkan dengan cara dikembalikan ke penumpang tersebut.
“Alhamdulillah, hal ini bisa dipenuhi oleh JakLingko, dan para penumpang yang saldonya terpotong dua kali sudah didata untuk dilakukan refund (pengembalian) secara menyeluruh melalui tiga opsi melalui aplikasi JakLingko,” jelas Ismail dari Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini.
Ismail menjelaskan, tiga opsi pengembalian dana itu melalui transfer bank atau via uang elektronik (e-wallet: OVO, Gopay, Dana, dll). Semua pengembalian dana itu langsung diselesaikan JakLingko.
Dia menjelaskan, sistem tap-in dan tap-out yang berlaku saat ini adalah bagian dari upaya integrasi yang sedang dilakukan oleh JakLingko.
Sistem ini sebenarnya sudah umum dilakukan seperti di KRL Commuterline. Ismail menyebut, di awal masa transisi sempat terjadi kasus pemotongan dua kali.
Hal ini lebih disebabkan karena ada beberapa hal belum tersinkronisasi, yaitu antara sistem yang selama ini dijalankan Transjakarta dengan sistem yang saat ini mulai diterapkan oleh JakLingko.
“Terutama sinkronisasi antara taping yang dilakukan di halte dan taping yang dilakukan di bus,” ucapnya. (faf)