Sumpah Pemuda

Biola WR Supratman Saksi Sejarah Sumpah Pemuda, Ditawar Rp25 Miliar oleh Kolektor

Biola WR Supratman menjadi saksi bisu lahirnya momen Sumpah Pemuda yang merubah arah perjuangan dari kedaerahan menjadi bersifat nasional

Warta Kota/ Budi Sam Law Malau
Replika Biola WR Supratman dipajang di Museum Sumpah Pemuda. Biola aslinya disimpan secara khusus demi keamanan dan pernah ditawar Rp25 Miliar oleh kolektor yang janji merawatnya secara istimewa. Biola ini menjadi saksi sejarah lahirnya Sumpah Pemuda dan pertama kali melantunkan lagu Indonesia Raya pada 28 Oktober 1928 

Sejak munculnya peristiwa hilangnya beberapa koleksi asli di beberapa museum, Museum Sumpah Pemuda tidak memamerkan Biola Wage Rudolf Supratman untuk publik dengan alasan keamanan.

Sebagai gantinya, dibuat replika yang sangat mirip dengan aslinya dan dipamerkan dalam sebuah kotak kaca untuk dilihat oleh pengunjung museum, tepatnya di ruang koleksi Kongres Pemuda Kedua.

Biola aslinya pun disimpan di dalam tas dan dirawat oleh maestro biola Idris Sardi yang datang sebulan sekali ke museum untuk membersihkannya.

Cara membersihkan biola ini adalah dengan diangin-anginkan, diberi minyak dan dikendurkan senarnya.

Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Generasi Muda Harus Siap Hadapi Dunia Digital

Idris Sardi sesekali juga memainkannya, bahkan sempat dimainkan juga pada peringatan Sumpah Pemuda pada tahun 2005 dan 2007.

Sepeninggal Idris Sardi pada tahun 2014, biola dibersihkan oleh staf museum.

Biola dikelola oleh Museum Sumpah Pemuda dengan Nomor Inventaris 0002/07 di Provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah warisan budaya Indonesia dan telah ditetapkan dalam SK Menteri No247/M/2013 sebagai cagar budaya peringkat nasional kategori Benda Cagar Budaya pada tahun 2013.

Biola ini menjadi saksi lahirnya Sumpah Pemuda yang merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari belenggu penjajah.

Karena perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang bersifat nasional.

Sumpah Pemuda tidak lepas dari penyelenggaraan Kongres Pemuda oleh organisasi-organisasi dari seluruh Indonesia yang dipelopori para pelajar.

Dalam Kongres Pemuda tersebut digelar dua kali, yakni Kongres Pemuda pertama pada 1926 di Jakarta.

Sementara itu Kongres Pemuda kedua digelar pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

Baca juga: Terungkap Pemilik Gedung Museum Sumpah Pemuda yang Asli Adalah Sie Kong Lian

Pada Kongres Pemuda kedua menghasilkan keputusan yang menegaskan cita-cita akan tanah air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia.

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional (2015) karya Fajriudin Muttaqin, dkk, Kongres pemuda kedua ditutup pada 28 Oktober 1928 dan menghasilkan rumusan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved