Sumpah Pemuda
Biola WR Supratman Saksi Sejarah Sumpah Pemuda, Ditawar Rp25 Miliar oleh Kolektor
Biola WR Supratman menjadi saksi bisu lahirnya momen Sumpah Pemuda yang merubah arah perjuangan dari kedaerahan menjadi bersifat nasional
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Lalu kayu maple Italia (Acer pseudoplatanus) untuk membentuk bagian samping (side plate), bagian belakang (back plate), leher (neck), kepala (scroll) dan jembatan (bridge).
Kayu hitam atau kayu eboni Afrika Selatan (Diospyros melanida), untuk membentuk bagian senar holder (tail piece), penggulung senar (driver), kriplang (finger board), dan end pin.
Kayu eboni (Diospyros celebica) disisipkan pada bagian senar kawat untuk menahan beban senar kawat. Jenis kayu rosewood dan eboni membentuk lis tepi biola.
Pada bagian badan biola terdapat dua lubang berbentuk huruf “S” terbalik (f hole), satu di sisi sebelah kiri dan satu lagi di sisi sebelah kanan, yang berfungsi untuk membuang gema dari dalam.

Pada bagian dalam terdapat tulisan “Nicolaus Amatus Fecit In Cremona 16” yang menunjukkan nama pembuat dan alamatnya. Pada bagian badan juga terdapat tick rest atau penahan dagu.
Adapun biola ini memiliki ukuran standar dengan panjang badan 36 cm, lebar badan bagian bawah 20 cm, lebar badan bagian atas 11 cm, tebal 4,1 cm pada bagian tepi, dan tebal 6 cm pada bagian tengah.
Leher biola berukuran panjang 37,2 cm, lebar leher pada sisi terlebar 4 cm dan sisi tersempit 2,5 cm.
Pada bagian leher ini terdapat setelan senar sepanjang 6 cm yang berujung bundar dengan diameter 2,5 cm. Penggesek biola memiliki ukuran panjang 71,2 cm dan panjang senar 62,5 cm.
Dikutip dari Wikipedia, awalnya, biola ini dibeli oleh Willem Mauritius van Eldick, kakak ipar Wage Rudolf Soepratman, di Makassar pada tahun 1914.
Baca juga: PSSI akan Meluncurkan Program FIFA Football for School di Jakarta Saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Biola diberikan sebagai hadiah kepada Wage Rudolf Soepratman yang dianggapnya sangat lihai dalam memainkan karya-karya komponis dunia, seperti Beethoven dan Chopin.
Sebagai pemain band bernama Black and White Jazz Band, Soepratman berkesempatan memainkan biola ini di Gedung Societet Concordia (Gedung Merdeka) di Bandung pada tahun 1924.
Setelah Soepratman meninggal pada 17 Agustus 1938, biola ini dirawat oleh kakak perempuannya yang bernama Ny. Roekijem Soepratijah.
Akhirnya pada peresmian Museum Sumpah Pemuda pada tahun 1974, biola ini disumbangkan Ny Roekijem untuk disimpan di museum.
Tercatat bahwa biola koleksi Museum Sumpah Pemuda ini pernah dikonservasi di Solo pada tahun 1995 oleh Bapak Sujiman.
Sumpah Pemuda
Biola WR Supratman
Rp25 Miliar
Biola Rp25 Miliar
Museum Sumpah Pemuda
Biola WR Soepratman
biola
WR Supratman
Pesan Nur Azizah Tamhid Anggota Komisi VIII DPR untuk Pemuda Pemudi Bekasi di Hari Sumpah Pemuda |
![]() |
---|
Kampung Pancasila Penjaringan, Realita Persatuan Sumpah Pemuda di Kehidupan Masa Kini |
![]() |
---|
Ulang Tahun Tepat di Hari Sumpah Pemuda, Ganjar Pranowo Dinyanyikan oleh Slank |
![]() |
---|
Harapan Jokowi dan Para Menteri Mudanya Pada Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun |
![]() |
---|
Kumpulan Kalimat Penyemangat untuk Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022 |
![]() |
---|