Pilpres 2024

Waketum: Kalau Demokrat Syaratkan AHY Harus Jadi Wakil Presiden, Terus NasDem Dapat Apa Dong?

Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini belum berkoalisi, meski terus berkomunikasi intens.

Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan tak harus dari partai koalisi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA – Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini belum berkoalisi, meski terus berkomunikasi intens.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan tak harus dari partai koalisi.

Ali mengatakan, NasDem sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk mencari cawapres, setelah dideklarasikan sebagai capres.

Ia mengaku nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul dalam pembahasan internal rencana koalisi.

"NasDem itu sudah menyerahkan penuh kepada Anies iya kan?"

"Nah, nama AHY itu memang muncul didorong oleh Partai Demokrat, iya kan?" Kata Ali kepada Tribunnews, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Zulhas: Jokowi Masih Bertugas Dua Tahun Lagi, Sudah Ada Deklarasi Capres, Bikin Gesekan

Ali lalu menyinggung seandainya Partai Demokrat mensyaratkan AHY sebagai cawapres demi terbentuknya koalisi.

"Kalau Demokrat mempersyaratkan AHY harus jadi wakil presiden, oke, terus NasDem dapat apa dong?" Tanya Ali.

Menurut Ali, koalisi pilpres tidak akan terbentuk ketika semua mitra koalisinya mensyaratkan kadernya jadi cawapres.

Baca juga: Pasien Gangguan Ginjal Akut Sudah Tidak Bisa Buang Air Kecil Saat Dibawa ke RSCM, 63 Persen Wafat

"Karena kalau semua kuat-kuatan, mau menang sendiri, koalisi tidak akan terbentuk, pasti," ucapnya.

Ali mencontohkan ketika dalam sebuah koalisi ada empat partai politik (parpol) yang bergabung, lalu menginginkan kadernya menjadi cawapres.

"Karena begini, kalau tiga atau empat partai itu berkoalisi, empat-empatnya mau wakil bagaimana?"

Baca juga: Covid-19 Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia, Jadi Penyebab Lonjakan Kasus di Singapura

"Supaya lebih fair dan membuka kesempatan terhadap anak-anak bangsa yang ada di luar, ya lebih bagus begitu kan (dari luar koalisi)," bebernya.

Ia menuturkan, dalam sebuah koalisi, semua parpol harus setara.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved