Kisah Inspiratif
Kehilangan Tangan Kanan Tak Membuat Arie Wisesa Patah Semangat Bantu Sesama melalui Difagana
Difagana adalah organisasi di bawah Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), melalui Dinas Sosial setempat.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Gempa Yogyakarta pada tahun 2006 sangat menimbulkan duka yang mendalam.
Bukan hanya kehilangan harta benda atau bahkan nyawa, tetapi kehilangan anggota tubuh juga menjadi luka yang sangat menyayat hati.
Termasuk bagi Arie Wisesa yang saat itu duduk di kelas 6 SD.
Satu hari jelang ujian nasional, ia harus kehilangan tangan kanannya karena tertimpa puing bangunan rumah yang roboh akibat gempa.
Stress dan depresi selama dua tahun sangatlah wajar dialami.
Apalagi saat itu ia baru berusia 12 tahun.
"Akhirnya saya menata hati, ya recovery diri gitu mas selama kurang lebih dua tahun," ujar Arie, pada Jumat (21/10/2022).
Pria yang saat ini berusia 28 tahun itu menjelaskan, hal yang membuat ia bangkit adalah kesadaran diri sendiri bahwa sebagai seorang anak pertama laki-laki, Arie harus bisa tangguh.
Baca juga: Rajin Mengaji dan Hafal Alquran, Ganjar Pranowo Beri Kursi Roda Elektrik ke Difabel Berusia 12 Tahun
Arie menegaskan bahwa ia harus mulai menata hati untuk mengemban tanggung jawab, apalagi ke depan ia akan menjadi seorang pemimpin rumah tangga.
Hal itulah yang membuat ia masuk ke dalam organisasi Difabel Siaga Bencana (Difagana) sebagai relawan.
Diketahui, Difagana adalah organisasi di bawah Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), melalui Dinas Sosial setempat.
"Saya waktu itu dapat informasi rekrutmen dari panti rehabilitasi di daerah Bundong, Bantul, Yogyakarta. Tidak perlu waktu lama, saya langsung tergerak hati untuk join," ucap Arie.
Tujuan lain Arie bergabung sebagai relawan di Difagana adalah untuk mematahkan stigma bahwa penyandang disabilitas harus selalu dibantu.
Baca juga: Tempat Asah Keterampilan Santri Tuna Rungu, Anies Baswedan Resmikan Pesantren Tahfiz Difabel Bazis
"Di Difagana, kami malah ditekankan bahwa kita juga harus bisa membantu sesama manusia lain yang memang membutuhkan," kata Arie.
Menurutnya, walaupun secara fisik tidak sempurna, tapi Arie tetap akan memberikan yang terbaik dan berkontribusi membantu sesama manusia.
Di akhir obrolan, Arie pun memberi semangat kepada penyandang disabilitas yang lain bahwa jangan pernah membatasi diri sendiri untuk berkembang lebih maju. (m36)
Tidak Hanya Tangkap Penjahat, Polisi Tampang Garang Ini Budidaya Bandeng Hingga Untung Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Pernah Jatuh Miskin, Istri Sandiaga Uno Pernah Jual Cincin Demi Susu Anak |
![]() |
---|
Semua Personelnya Tunanetra, Begini Perjalanan Inspiratif Band Koste Eksis di Dunia Musik |
![]() |
---|
Banting Stir saat Usaha Percetakan Makin Sepi, Yansen Raih Sukses dengan Bisnis Burger Ramah Kantong |
![]() |
---|
Belajar Ikhlas dari Imah, Penjual Kopi Keliling yang Berharap Bisa Kuliahkan Anak-anaknya |
![]() |
---|