Ijazah Presiden Jokowi

Teman Jokowi: Orang Kurang Kerjaan yang Persoalkan Ijazah Presiden

Teman SMP Presiden Jokowi buka suara soal tudingan ijazah palsu orang nomor atu di Indonesia itu. Menurutnya, itu hanya omong kosong.

Editor: Valentino Verry
tribunnews.com
Utomo Putro (kanan), teman Presiden Jokowi saat di SMPN Surakarta. Utomo mrngatakan orang yang mempersoalkan ijazah temannya iru kurang kerjaan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Akhir-akhir ini publik dikejutkan oleh pernyataan seseorang bahwa ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah palsu.

Publik pun tersentak, ada yang percaya banyak pula yang anggap angin lalu.

Akhirnya, Utomo Putro, teman seangkatan Presiden Jokowi saat di SMPN 1 Surakarta angkat bicara soal isu tersebut.

Menurut Utomo, tidak ada yang perlu diragukan lagi dari ijazah Jokowi.

Sebab SMPN 1 Surakarta sudah menyatakan bahwa Jokowi memang benar merupakan siswa yang masuk pada Januari 1974 dan lulus pada November 1976.

"Nama Pak Jokowi juga ada tercantum di dalam buku absensi tahun itu," ujar Utomo saat berbincang dengan Kompas.com, akhir pekan lalu.

Kedua, teman seangkatan Jokowi di SMP tersebut sudah banyak yang bersaksi bahwa Jokowi benar pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 Surakarta, termasuk dirinya.

"Menurut saya itu cukup. Kalau masih ada orang mempermasalahkan ijazah Pak Jokowi, itu menurut saya orang yang kurang kerjaan atau ada motif yang lain, saya enggak tahu," lanjut Utomo.

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap Penggugat Ijazah Palsu Jokowi di Sebuah Hotel di Jakarta

Ijazah siswa/i SMPN 1 Surakarta pada saat itu, menurut Utomo, memang masih ditulis menggunakan tangan pada bagian tertentu.

Misal, pada bagian nama, tempat dan tanggal lahir, nama wali, dan nomor induk.

Sepanjang ingatannya, guru yang diberi tugas menulis ijazah itu adalah guru kesenian sekaligus bahasa Inggris bernama Bapak Suradi.

Baca juga: Presiden Jokowi Dituding Pakai Ijazah Palsu, Gibran: Beli Online Dapat Cashback dan Free Ongkir

"Jadi sangat bisa dicek punya saya, punya teman-teman seangkatan yang lain, punya Pak Jokowi. Semuanya senada. Jadi, ini gampang sekali kalau mau dicek asli atau palsu. Tapi kan, ya ngapain? Menghabisi energi saja," ujar Utomo.

Ia pun berharap masyarakat semakin pandai memilah informasi mana yang salah dan benar.

Ia juga meminta masyarakat untuk mencari sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved