Rey Ajak Masyarakat Jalan 10 Ribu Langkah

Rey ingin memotivasi masyarakat untuk menjalani hidup lebih sehat dengan bersama-sama mengumpulkan 10 juta langkah dan minum air putih

Istimewa
VP Marketing Rey Audi Tangkudung (tengah) saat sosialisasi GetReyStarted ke Komunitas Jakarta Good Guide 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Rey, startup insurtech kesehatan mengajak masyarakat aktif menjalankan hidup sehat karena kesehatan adalah modal mencapai kesejahteraan.

Rey ingin memotivasi masyarakat untuk menjalani hidup lebih sehat dengan bersama-sama mengumpulkan 10 juta langkah dan minum air putih melalui gerakan ‘GetReyStarted’ yang diadakan pada 12 September sampai 24 Oktober 2022. Rey menargetkan keluarga Indonesia dan para milenial.

VP Marketing Rey Audi Tangkudung mengatakan gerakan #GetREYstarted yang diusung oleh Rey dapat dilakukan di mana saja.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Health Insurtech Rey Rilis Membership Kesehatan Terjangkau Berbasis Proteksi

“#GetREYstarted sesimpel kita memilih berjalan kaki saat akan menuju ke suatu tempat daripada menggunakan kendaraan lalu lakukan secara kontinyu, nantinya akan menjadi kebiasaan," kata Audi dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, Selasa (11/10/2022).

"Saat Anda tidak sempat berolahraga ke pusat kebugaran masih tetap dapat melakukan latihan fisik dengan bergerak dan berjalan kaki. Mereka yang giat akan berkesempatan memenangkan sejumlah hadiah menarik hingga mendapatkan membership Rey selama 6 bulan,” sebut Audi.

Menjalankan gaya hidup sehat menjadi hal penting karena tubuh kita dapat terpapar risiko penyakit. Hal ini disampaikan oleh Advisor Rey, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti bahwa penyakit semakin mudah menyerang karena modernisasi telah mengubah lingkungan dan perilaku menjadi semakin tidak sehat.

Baca juga: Andrea Dian Rutin Olahraga dan Jalani Pola Hidup Sehat hingga Tidak Pernah Lagi Bermain Film

“Kebiasaan merokok dan alkohol bahkan obat terlarang, jarang berolahraga, kualitas tidur dan pola tidur yang buruk, serta kelebihan makan dengan kalori dan gula yang tinggi telah memperparah jumlah prevalensi Penyakit Tidak Menular terutama menyerang para pekerja dan generasi muda," katanya.

"Kabar buruknya lagi, pola hidup tidak sehat juga berpotensi membuat orang rentan mengalami gangguan kecemasan hingga timbul keinginan mencelakakan diri, perilaku berisiko di jalan raya, dan hubungan keluarga tidak harmonis," sebut dr. Astrid

Selain pola makan yang buruk, dr. Astrid juga mengingatkan soal minimnya melakukan latihan fisik. Manusia modern semakin jarang bergerak dan sudah sangat tergantung pada kemudahan teknologi.

Walaupun kemajuan teknologi telah banyak membawa perubahan dan membantu memenuhi kebutuhan manusia, namun proses digitalisasi nyatanya tidak selalu berjalan mulus dan mendatangkan permasalahan baru. Salah satunya gangguan kesehatan.

Baca juga: Kampanyekan Hidup Sehat, Ratusan Nakes Gowes Bareng di Ajang Le Minerale Tour The Hospital

“Hidup saat ini sangat dimudahkan dengan adanya smartphone. Membeli makan dan belanja dapat dilakukan hanya dengan memesan melalui aplikasi. Pilihan menu dan gerai juga banyak, belum termasuk tawaran diskon - tentu menyenangkan dan menghemat waktu," katanya.

"Tetapi, kondisi tubuh kita tidak bersifat konstan, ada kalanya imunitas turun dan tubuh juga secara alami akan mengalami proses penuaan sehingga kita perlu melakukan latihan fisik, yakni gerakan tubuh berulang untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan  terencana dan terstruktur, serta berkelanjutan. Latihan ini minimum dilakukan 150 menit seminggu, salah satunya dapat dengan berjalan kaki,” papar Astrid. 

Berjalan kaki dapat dilakukan dengan kecepatan sedang hingga cepat, dimulai dari 5.900 - 7.500 langkah hingga terbiasa mencapai 10.000 langkah setiap hari dan dilakukan 5-7 hari seminggu. Bagi yang belum terbiasa dapat melakukan secara bertahap, tidak perlu langsung memaksakan intensitas tinggi agar terhindar dari risiko cedera.

“Jalan kaki secara rutin dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan sistem metabolisme, menjaga stamina dan ketahanan tubuh, serta membantu mengendalikan penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Jalan kaki juga dapat mencegah pengeroposan tulang dan kerusakan sendi," kata dia.

Selain itu, katanya jalan kaki juga bermanfaat bagi kesehatan mental, yakni membantu mengurangi stress, menekan risiko kecemasan, dan depresi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved