Parenting

Polling Enfagrow A+: Generasi Alfa Alami Penyesuaian Kecerdasan Akademis dan Emosional Saat Pandemi

Anak generasi alfa yang lahir ketika pandemi mengalami penyesuaian capaian perkembangan kecerdasan akademis dan emosional.

dok. Enfagrow A+
Enfagrow A+ menggandeng psikolog Ajeng Raviando, Psi., untuk mendampingi langsung para Ibu dalam upayanya memaksimalkan Kecerdasan Akademis & Emosional si Kecil melalui acara A+ Masterclass yang diadakan di Jakarta, Minggu (9/10/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Stimulasi, nutrisi, dan lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama kecerdasan akademis dan emosionalnya.

Kondisi yang tak menentu seperti pandemi yang terjadi akhir-akhir ini membuat pola stimulasi dan lingkungan mengalami perubahan yang cukup signifikan, misalnya seperti meningkatnya paparan gadget dan berkurangnya interaksi langsung dengan lingkungan. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.

Psikolog Ajeng Raviando mengajak orang tua untuk memberikan perhatian khusus agar anak tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di tengah kondisi pandemi.

Peran orang tua menjadi semakin penting untuk memastikan anak mendapatkan perasaan aman dan mendukung stimulasi untuk optimalkan kecerdasan emosionalnya.

“Selama pandemi, banyak situasi yang tidak menentu, sulit diprediksi dan terjadi banyak perubahan secara signifikan. Hal ini tidak hanya berat bagi orang dewasa, namun juga membingungkan bagi anak-anak dan berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” ungkap Ajeng, Senin (10/10/2022).

Sementara, menurut Category Manager Nutrition Reckitt Indonesia Lazuardi Putra dengan percepatan digitalisasi dan otomatisasi, anak yang lahir di masa pandemi menghadapi tantangan yang lebih kompleks, dimana persyaratan untuk sukses bukan hanya menjadi juara akademis di kelas saja, namun juga memiliki kecerdasan emosional.

“Kami menyadari bahwa para ibu membutuhkan sebuah panduan baru untuk menjawab tantangan ini,” ungkapnya.

Karena itu, lanjut Lazuardi, Enfagrow A+ menggandeng psikolog Ajeng Raviando, Psi., untuk mendampingi langsung para Ibu dalam upayanya memaksimalkan kecerdasan akademis dan emosional si Kecil melalui acara A+ Masterclass yang diadakan di Jakarta 9 Oktober 2022 dan Surabaya pada 30 Oktober 2022.

“Melalui A+ Masterclass kami ingin mendampingi para Ibu dalam upaya mereka mengembangkan Kecerdasan Akademis dan Emosional si Kecil, serta mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang optimal bagi si Kecil,” ungkap Lazuardi.

A+ Masterclass membagikan pengetahuan tentang keseimbangan pengembangan kecerdasan akademis melalui empat pilar yang terdiri dari pemecahan masalah, memori, kosa kata dan kognitif.

Serta pengembangan kecerdasan emosional melalui empat pilar terdiri dari memotivasi diri, pengendalian diri, empati dan leadership.

Data CDC

Generasi Alfa yang lahir ketika pandemi memiliki tantangan yang lebih kompleks. Menurut data yang dirilis oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalui program Learn the Signs. Act Early, 1 dari 6 anak berusia mulai dari 3 tahun mengalami penyesuaian capaian perkembangan dimana kondisi yang mempengaruhi bagaimana anak-anak bermain, belajar, berbicara, bertindak, atau bergerak.

Intervensi dini (sebelum usia sekolah) sangat diperlukan karena dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak untuk mempelajari keterampilan baru.

Hasil polling

Sejalan dengan data CDC, Enfagrow A+ melakukan polling online bersama dengan Tiga Generasi baru-baru ini dimana menemukan terjadinya penyesuaian capaian perkembangan kecerdasan akademis dan kecerdasan emosional pada generasi alfa yang lahir dan tumbuh pada masa pandemi.

Melalui polling yang dilakukan dengan menilai sejumlah skillset yang diharapkan dapat dikuasai anak pada usia tertentu ini, terungkap bahwa sebanyak 18,2 persen responden menyatakan anaknya belum mampu mengikuti instruksi dua langkah ketika berusia 2 tahun dan 24,2 persen responden menyatakan anaknya belum mampu mendorong tangan keluar lubang baju atau mendorong kaki keluar lubang celana saat dibantu berpakaian di usia 12 bulan.

Selain penyesuaian milestone kecerdasan akademis dan emosional tersebut, khusus generasi alfa ini juga menghadapi tantangan klasik para pendahulunya, yaitu digitalisasi dan otomatisasi yang kini diperkirakan maju sekitar 5 tahun lebih pesat oleh para pakar.

“Tentunya, segala perubahan ini menambah urgensi untuk menyiapkan anak menghadapi masa depan yang dinamis dan semakin dibalut ketidakpastian," pungkas Lazuardi.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved