Boyamin Saiman Minta Jokowi Batalkan Pelantikan Heru Budi Sebagai Pj Gubernur DKI, Ini Alasannya
Boyamin mengatakan, seyogianya jabatan Pj Gubernur DKI Jakarta tidak diisi oleh orang yang pernah menduduki jabatan di Pemprov DKI Jakarta.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
"MAKI pada posisi memohon atau meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan pelantikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada Tribunnews, Senin (10/10/2022).
Boyamin mengatakan, seyogianya jabatan Pj Gubernur DKI Jakarta tidak diisi oleh orang yang pernah menduduki jabatan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Alasannya, agar tidak terjadi konflik kepentingan.
Baca juga: Anies Disebut Sulit Menang di Jawa Tengah, Waketum NasDem: Gampang, Jadikan Puan Sebagai Wakilnya
Heru Budi Hartono pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta, pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tahun 2015-2017.
"Maka harapan saya ini diganti orang lain yang tidak punya konflik kepentingan dengan Pemprov DKI, artinya tidak pernah menjabat di Pemprov DKI sebelumnya."
"Itu kebaikan supaya pemerintahan dua tahun ke depan itu berjalan mulus, lebih konsentrasi kepada pembangunan DKI, seperti banjir, macet, pemukiman yang begitu padatnya," tutur Boyamin.
Tunjuk Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI, Jokowi: Macet dan Banjir Harus Ada Perbaikan Signifikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengurangi masalah banjir dan kemacetan di Ibu Kota, usai menujukanya sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
“Kemarin saya udah saya sampaikan kepada Pak Heru, utamanya persoalan utama di DKI Jakarta, macet, banjir harus ada progres perkembangan yang signifikan,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/10/2022).
Selain banjir dan macet, Jokowi juga meminta Heru membenahi masalah yang berkaitan dengan tata ruang kota di Jakarta.
Tahu Rekam Jejak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan, yang baakal habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022.
Jokowi menjelaskan alasan memilih Heru sebagai Penjabat Gubernur DKI. Ia mengaku telah mengenal sosok Heru sejak lama.
“Saya kan sudah kenal Pak Heru lama sekali, sejak jadi apa, Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang badan keuangan,” kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/10/2022).
Pernyataan Anies Baswedan yang Merespon Presiden Jokowi Cawe-cawe Dinilai Membuat Publik Jadi Resah |
![]() |
---|
Jokowi Bilang "Ndak Tahu Apa-apa" saat Ditanya AHY soal Manuver Moeldoko Ingin Rebut Demokrat |
![]() |
---|
Bawono Kumoro Prediksi Jokowi Lebih Pilih Prabowo karena Sakit Hati dengan PDIP Tolak Timnas Israel |
![]() |
---|
Jokowi Disebut Sakit Hati dengan PDIP Hingga Pilih Dukung Prabowo Subianto |
![]() |
---|
PSI Sebut Formula E Tidak Penting, Heru Budi Hartono Mending Fokus Tangani Banjir dan Macet Jakarta |
![]() |
---|