Formula E
Anies Baswedan tak Aman, KPK Percepat Kasus Korupsi Formula E meski Sudah Jadi Capres Partai Nasdem
Posisi Anies Baswedan sebagai capres Partai Nasdem ternyata tak aman, sebab tak lama lagi KPK bakal bikin kejutan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sikap tegas KPK patut diacungi jempol. Mereka tak goyah melihat ‘sinar’ Anies Baswedan yang dielu-elukan pendukungnya.
Seperti diketahui, perasaan Anies Baswedan saat ini sedang membuncah.
Anies sangat senang, ambisinya untuk menjadi capres akhirnya terwujud, lewat deklarasi Partai Nasdem.
Melihat fakta itu, KPK bergeming. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan pihaknya tetap melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E hingga tuntas.
"Saya pastikan proses penyelidikan akan terus berlanjut sampai ditemukan titik terang, apakah itu perkara pidana atau sebatas pelangggaran administrasi atau mungkin perdata," kata Alexander, Senin (3/10/2022).
Dengan begitu, KPK kata Alexander tak akan terpengaruh oleh bentuk apapun termasuk adanya deklarasi partai politik.
Oleh karenanya, proses mencari titik terang atas dugaan kasus korupsi di ajang balap mobil listrik kelas dunia itu akan dilanjutkan.
Baca juga: KPK Bantah Firli Bahuri Intervensi Penyidik Agar Segera Tetapkan Anies Baswedan Tersangka Formula E
"Ini masih kami lanjutkan, kami tidak terpengaruh dengan deklarasi yang bersangkutan sebagai capres oleh salah satu Parpol," ucapnya.
Terlebih kata Alexander, pengumuman deklarasi terhadap Anies Baswedan ini merupakan tahap awal dari seluruh rangkaian kontestasi pemilihan presiden (Pilpres).
Sebab kata dia, masih ada tahap lain termasuk pengusungan atau pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Tagar Save Anies Baswedan Trending di Twitter, Ada Siasat Ketua KPK Firli Bahuri di Formula E
"Tentu deklarasi capres ini masih tahap awal, belum tentu dicalonkan ketika mulai pendaftaran," ujarnya.
Sebagai informasi, proses penanganan perkara dugaan korupsi pada penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E di KPK masih dalam penyelidikan.
Beberapa pihak termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dipanggil dan memenuhi panggilan tersebut untuk kepentingan pemeriksaan.
Namun, hingga kini KPK menegaskan belum ada satupun pihak yang ditetapkan tersangka dalam kasus rasuah tersebut.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara resmi mengumumkan Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden (capres) di pilpres 2024.
Paloh mengatakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu merupakan terbaik dari yang terbaik.
"Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami mempunyai keyakinan-keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yg kami yakini," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/9/2022).
Paloh meyakini Indonesia menjadi negara yang bermartabat jika Anies terpilih menjadi Presiden RI.
"Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan bangsa ke depan, insya Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan terpilih jadi presiden nanti, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya," ujarnya.
Paloh mengungkapkan pembangunan bangsa Indonesia tidak hanya dilakukan melalui aspek fisik semata melainkan pembangunan karakter.
"Itu diperlukan dan akan kita perlukan yang tidak kalah lagi diperlukan adalah nation and character building membangun karakter bangsa," ungkapnya.
Surya mengatakan, NasDem tidak terlalu banyak birokrasi dalam mengambil keputusan. Sehingga, hal ini juga yang menjadi alasan percepatan waktu deklarasi.
"NasDem tidak terlalu banyak birokrasinya dalam mengambil keputusan."
"Musyawarah dengan teman-teman, bagaimana dengan Senin 3 Oktober? Cocok. Jamnya gimana? Ada yang bilang jam satu, jam sembilan, saya bilang jam 10 saja," ungkap Surya.
Ketika ditanya apakah percepatan ini ada hubungannya dengan status Anies sebagai saksi kasus dugaan korupsi Formula E yang ditangani KPK, Surya mengaku tidak ada sangkut-pautnya sama sekali.
"Ada nanya terkait dengan KPK? Mana kita tahu, saya sungguh-sungguh melihat tidak ada kaitannya NasDem, pencalonan Bung Anies dengan KPK, semuanya berjalan masing-masing. Itu sudah jelas," tegasnya.