Rusuh Arema Persebaya
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Bicara Soal Tragedi Kanjuruhan, Berharap Tak Terulang Lagi
Giwo Rubianto Ketua Umum Kowani bicara soal Tragedi Kanjuruhan, Berharap tak terulang lagi. Jangan salih menyalahkan.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto bicara soal Tragedi Kanjuruhan, Berharap tak terulang lagi.
Tragedi pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang membawa korban jiwa lebih dari seratus supporter bola Arema mengundang rasa keprihatinan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).
Melalui Ketua Umumnya, Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd, Kowani yang merupakan organisasi federasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia serta merupakan bagian dari Internasional Council of Women ( ICW ) dan memiliki anggota organisasi sebanyak 102 menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi pertandingan sepakbola yang memilukan tersebut.
“Kami turut prihatin dan menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam terhadap korban tragedi yang menimpa sebagian penonton sepak bola tersebut terutama korban perempuan dan anak-anak,” kata Giwo dalam pernyataan tertulisnya, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Tim Pencari Fakta akan Ungkap Aktor Dibalik Tragedi Kanjuruhan
Dalam tragedi tersebut Kowani berpendapat bahwa bukan pada tempatnya lagi saling menyalahkan antar satu pihak dengan pihak lain.
Apalagi jika sikap saling menyalahkan tersebut memiliki potensi memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jangan memprovokasi, jangan pula mudah terprovokasi. Beri kesempatan aparat untuk melakukan proses penyelidikan hingga tuntas,” lanjut Giwo.
KOWANI sebagai Ibu Bangsa diakui Giwo mempunyai tanggung jawab moral untuk melindungi anak-anak dari kegiatan yang berisiko dan berpotensi membahayakan jiwa.
Termasuk dalam hal ini, mendatangi kerumunan massa dalam jumlah yang sangat besar seperti menonton pertandingan bola di lapangan.
Menurut Giwo, hendaknya risiko-risiko tersebut sudah dimitigasi oleh para perempuan dengan tujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak-anak.
Baca juga: Sebelum Tragedi Kanjuruhan, The Jakmania Pernah Peringatkan Jadwal Liga 1 Indonesia Terlalu Malam
Fanatik terhadap bola tidak salah, tetapi membawa anak-anak menonton dalam kerumunan massa yang besar tentu juga berisiko sehingga sebaiknya dihindari.
KOWANI juga mengimbau kepada para pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kompetisi persepakbolaan, untuk mengevaluasi kembali kegiatan-kegiatan yang melibatkan kerumunan massa dalam jumlah yang sangat besar.
Prosedur dan protokol keamanan harus dipastikan berjalan dengan baik dan sempurna, sebelum memutuskan menggelar pertandingan akbar.
Kepada Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, KOWANI juga mengimbau untuk terus mengedukasi masyarakat agar kejadian tragis ini tidak terulang lagi