Rusuh Arema Persebaya
Mahfud MD Salahkan PT LIB yang Tidak Nurut: Suporter Meninggal karena Sesak Napas
Menko Polhukam Mahfud MD menuding PT LIB yang tidak nurut perintah polisi untuk menggeser waktu pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Pemerintah kata Mahfud MD telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu.
Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini menurutnya, kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba.
Atas tragedi tersebut, pemerintah kata Mahfud menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Ia berharap keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.
“Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban,” kata Mahfud MD.
Kerusuhan dipicu kekecewaan Aremania pendukung Arema karena tim Singo Edan kalah dalam permain kandang dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Akibat kericuhan yang terjadi ratusan orang tewas.
Peristiwa kerusuhan bermula saat wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya.
Setelah pertandingan usai, para pemain lantas berlari menuju ruang ganti karena suporter dalam jumlah banyak merangsek masuk ke lapangan.
Melihat hal tersebut, para pemain Arema FC dan Persebaya tak sempat berbagi salam untuk penghormatan setelah pertandingan.
Lantas, pihak keamanan pun langsung mengamankan pemain.
Suporter yang turun ke lapangan berlari menuju ruang ganti untuk mengejar pemain.
Beberapa dari mereka juga melempari dengan benda-benda tumpul.
Perlengkapan pertandingan dan fasilitas di dalam lapangan meliputi bangku pemain, papan iklan, jaring gawang ikut menjadi pelampiasan kekecewaan.