Berita Nasional

Nyonya AHY Bandingkan Keberhasilan Era SBY Jauh di Atas Jokowi, Singgung Utang dan Lapangan Kerja

Annisa menyebut, selama dua periode menjadi presiden, SBY yang juga mertuanya itu telah membuka jutaan lapangan pekerjaan.

Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo
Annisa Pohan di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan belum lama ini.Kali ini Annisa menjabarkan sejumlah capaian kerja saat SBY menjadi presiden 

Annisa menyinggung para buzzer yang seolah kebal terhadap hukum.

"Buzzer Buruk bagi kehidupan sosial politik ,harus ada penegakan hukum kepada para Buzzer ,mereka bebas melakukan doxing serangan2 kpd pribadi hukum tdk boleh tumpul pada para Buzzer #TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengungkapkan gerombolan pendengung atau pasukan buzzer terus menyerang partainya secara sistematis dan masif.

Hal ini dikatakan berdasar kajian dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dengan University of Amsterdam serta lembaga lainnya pada tahun 2021 lalu.

"Hasil riset gabungan LP3ES dengan University of Amsterdam, dan sejumlah lembaga lainnya pada tahun 2021, mengungkap fakta; bagaimana pasukan cyber bayaran atau buzzer, menyerang Partai Demokrat secara sistematis dan masif. Melancarkan fitnah untuk membelokkan opini publik," kata AHY saat pidato dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.

AHY mengatakan, para buzzer tersebut tak hanya menyerang Partai Demokrat, tetapi juga kepada mereka yang melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah.

"Tidak hanya kepada Demokrat, buzzer pun menyerang masyarakat yang bersuara lantang mengkritik pemerintahnya," ujarnya.

Baca juga: Azyumardi Azra Wafat, Sosok Intelektual Sarat Prestasi, Sempat Bantah Terima Duit dari Ferdy Sambo

SBY akan turun gunung

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaakan bakal turun gunung pada Pemilu 2024, karena melihat ada tanda-tanda pemilu bakal digelar tidak jujur dan adil.

Hal itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC).

SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapi Pemilu 2024, karena ada tanda-tanda pemilu tidak jujur.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang?"

"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam sebuah video yang beredar, dikutip Tribunnews, Jumat (16/9/2022).

Menurut SBY, ada yang menginginkan Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved