Human Intereset

Dua WNI Asal NTT Diangkat Jadi Imam Gereja di Kazakhstan

Dua WNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diangkat menjadi imam Gereja Katedral Santa Perawan Maria dan Fatima di Karaganda, Kazakhstan. 

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
Fadjroel Rachman
Dua WNI asal NTT diangkat jadi imam gereja di Kazakhstan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dua WNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diangkat menjadi imam Gereja Katedral Santa Perawan Maria dan Fatima di Karaganda, Kazakhstan

Informasi pengangkatan dua WNI asal NTT yang diangkat menjadi imam gereja di Kazakhstan itu dibagikan oleh Duta Besar Kazakhstan Fadjroel Rachman pada Minggu (18/9/2022).

Fadjroel Rachman membagikan video pentahbisan dua WNI asal Flores, NTT yang diangkat menjadi imam gereja. 

Terlihat suasana khusyuk begitu terasa saat dua WNI itu menjalani sejumlah prosesi keagamaan. 

Pada unggahannya, Fadjroel Rachman mengatakan bahwa dua WNI yang diangkat menjadi imam di Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Fatima - Bunda Segala Bangsa di Karaganda, Kazakhstan ialah Pater Filip, CJD dan Pater Agustin, CJD. 

"Proficiat! Menghadiri Pentahbisan dua WNI dari Flores, NTT, Indonesia: Pater Filip, CJD dan Pater Agustin, CJD, menjadi Imam di Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Fatima - Bunda Segala Bangsa di Karaganda, Kazakhstan," tulis Fadjroel Rachman. 

Baca juga: Jokowi Lantik 17 Duta Besar, Jubir Presiden Tugas di Kazakhstan, Mantan Ketua Kadin di Amerika

Sebagai Duta Besar Kazakhstan, Fadjroel Rachman mengaku bangga dan terharu atas kontribusi putra-putra Indonesia dalam peradaban keagamaan dan kemanusiaan. 

"Bangga dan terharu melihat putra-putra Indonesia berkarya bagi agamanya dan kemanusiaan di negeri orang. Semoga selalu sehat dan selamat," kata Fadjroel. 

Salah satu WNI yang baru saja diangkat menjadi imam gereja di Kazakhstan pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya hingga diangkat menjadi imam gereja di negeri orang.

Ia berecerita bagaimana awal datang ke Kazakhstan tanpa menguasai Bahasa Inggris hingga akhirnya dibimbing dengan penuh kesabaran. 

Bahasa Flores pun menggema di gereja Kazakhstan saat sosok imam gereja itu mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya untuk orang tua dan para Pastor serta Romo di Flores.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved