Effendi Simbolon Minta Maaf, MKD Setop Laporan Soal Pernyataan TNI Seperti Gerombolan
Habiburokhman mengatakan, apa yang disampaikan Effendi terkait isu disharmoni di tubuh TNI, merupakan sebuah kritikan yang bersifat membangun.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memutuskan tidak menindaklanjuti laporan terhadap anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon, terkait pernyataan TNI seperti gerombolan.
"Effendi Simbolon telah melakukan permohonan maaf secara terbuka tanggal 14 September 2022 terkait hal ini, dan teradu juga menyampaikan permohonan maaf saat menghadiri undangan MKD."
"Atas dasar tersebut, perkara pengaduan dugaan pelanggaran kode etik terhadap Effendi Simbolon tidak dapat ditindaklanjuti oleh MKD DPR RI," ujar Wakil Ketua MKD Habiburokhman, saat membacakan putusan di Ruang MKD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: 95,83 Persen Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 Belum Memenuhi Syarat, Ini Penyebabnya
Habiburokhman mengatakan, apa yang disampaikan Effendi terkait isu disharmoni di tubuh TNI, merupakan sebuah kritikan yang bersifat membangun.
"Pernyataan yang disampaikan teradu Effendi Simbolon mempunyai hak imunitas untuk menyampaikan pernyataan, pertanyaan, dan sikap dalam menjalankan tugas."
"Sebagaimana diatur dalam Pasal 20a ayat 3 UU MD3. Keputusan MKD berlaku sejak ditetapkan," tutur Habiburokhman.
Minta Maaf
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon akhirnya meminta maaf, atas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Permintaan maaf itu disampaikan Effendi di Ruang Fraksi PDIP, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022), didampingi Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto.
“Saya mohon maaf, saya tujukan ini pada seluruh prajurit, baik yang bertugas maupun yang sudah purna."
"Dan juga para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataan saya dan juga pada Panglima TNI."
"Saya mohon maaf juga kepada Kepala Staf Angkatan Darat. Saya mohon maaf dan juga Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, yang juga mungkin merasa hal yang kurang nyaman,” tutur Effendi Simbolon.
Ia mengakui kesalahan akibat perkataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. Ia pun meminta maaf jika pernyataannya membuat semua anggota TNI tersinggung.
Baca juga: Dalam Satu Bulan Enam Warga Badui Meninggal, Kementerian Kesehatan Bakal Umumkan Penyebabnya
“Kemudian tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung, atau tersakiti dari kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas.”
“Sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan, seperti ormas,” terangnya.
