Kenaikan Harga BBM
Survei: Tarif Ojol Naik, Masyarakat Kembali ke Transportasi Motor Sendiri
Survei Ungkap Dua Sisi Dampak Kenaikan Tarif Ojol: Konsumen Beralih ke Kendaraan Pribadi dan Supir Ojol Kehilangan Pekerjaan
Dampak pada Pengangguran
Peneliti INDEF Nailul Huda menjelaskan dampak inflasi dari kenaikan tarif ojol yang dapat berdampak pada banyak hal, termasuk potensi menurunnya tenaga kerja dan meningkatnya angka orang miskin.
“Jika kenaikan tarif ojol menyebabkan kenaikan inflasi 0,5 persen, makan akan berdampak pada penurunan produk domestik bruto sebesar Rp436 miliar sehingga menyebabkan upah riil nasional menurun 0,0006 persen dan kenaikan jumlah penduduk miskin 0,04 persen,” papar Nailul.
Kenaikan tarif tersebut juga akan memukul para pekerja ojol.
Dalam survei ditemukan simulasi bahwa jika tarif naik Rp2.000 per perjalanan maka sekitar 25 persen konsumen ojol akan beralih ke moda transportasi lain, dan jika kenaikannya mencapai Rp4.000 maka 72 persen konsumen tidak akan menggunakan ojol lagi.
“Artinya, menurunnya permintaan ini akan membuat para pegemudi ojol kehilangan pekerjaan di tengah situasi ekonomi yang sulit,” papar Kennedy. (*)
Harga BBM Pertamax di Jakarta Naik Per 1 Maret 2023, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Dibanding Pandemi Covid19, Kenaikkan Harga BBM Berpengaruh Pada Penjualan Mobil Bekas |
![]() |
---|
Daftar Harga BBM Non-Subsidi Pertamina, BP AKR, dan Shell Berlaku Kamis (1/12/2022) Ini. |
![]() |
---|
BEM Nusantara Kawal Penyaluran BLT BBM, Ganjar Pranowo Beri Apresiasi |
![]() |
---|
Dishub DKI Setujui Tarif Angkot Naik 20 Persen Jadi Rp 6.000, Imbas Kenaikkan BBM Bersubsidi |
![]() |
---|