Kenaikan Harga BBM
Tolak Harga BBM Naik, Ribuan Buruh Mulai Mendekat ke Kawasan Istana, Massa FPI-PA 212 Akan Bergabung
Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Yusuf menyebut, langah menaikkan harga BBM adalah pengkhianatan terhadap mandat konstitusi.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR), Verry Kustanto menambahkan, kegiatan tersebut akan dilakukan pada Senin 12 September 2012 mulai pukul 13.00 bertempat di depan Istana Negara
Baca juga: Demokrat Tawarkan Posisi Cawapres untuk Dampingi AHY Maju Pilpres, Begini Respon Anies Baswedan
"InsyaAllah aksi akan dilaksanakan hari Senin 12 September 2022 mulai jam 1 siang. Tempatnya, memang kita mengajukan untuk di depan Istana Negara, namun, memang kalau kondisinya kemungkinan tidak akan diberikan, kami akan diberikan di sekitar Patung Kuda," ujar Verry.
Verry memastikan pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian terkait rencana aksi tersebut.
"Surat pemberitahuan sudah kami serahkan pada Kamis yang lalu. Dan Alhamdulillah sudah diterima dengan baik. Bahkan kami diarahkan," katanya.
Arahan dari pihak Kepolisian kata Verry, di antaranya tidak boleh membawa anak kecil serta mewaspadai adanya penyusup
"Targetnya tetap kita ingin mendekati Istana Negara supaya Pak Jokowi langsung mendengar pernyataan yang kita bawa," tuturnya.
Dalam acara ini, turut hadir Ketua DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad Alatas yang juga merupakan menantu dari Habib Rizieq Shihab (HRS), Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak, Ketua Umum DTN PA 212 KH Abdul Qohar Al Qudsy, Sekretaris Jenderal Syarikat Islam (SI), Ferry Juliantono, dan berbagai pimpinan ormas lainnya.
Baca juga: Anies Tampar Buzzer yang Menyerangnya soal Pemotor Tergelincir di Kota Tua: Itu Jalur Pejalan Kaki
Habib Muhammad yang juga menjawab sebagai Ketua Dewan Tanfidzi FPI ini menambahkan, GNPR tidak sependapat dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
"Kami dengan Gerakan Nasional Pembela Rakyat akan turun dalam Akbar, Aksi Bela Rakyat, kami ajak seluruh elemen-elemen bangsa, mari turun suarakan suara rakyat yang sudah lama suara rakyat tidak di dengar oleh para pejabatnya," ajak Habib Muhammad Alatas
"Kalau satu dua di media mungkin mereka tidak dengar, mari kita turun, suarakan agar mereka para pejabat mendengar aspirasi rakyat dalam Akbar yang Insya Allah Akbar akan menjadi gerakan besar yang akan membawa perubahan di Indonesia, takbir," ungkap Habib Muhammad