Peretasan Data
Buat Akun Twitter, Hacker Bjorka Ungkap Alasan Bobol Data Lembaga Resmi Indonesia
Setelah buat ramai lantaran berhasil membobol sejumlah data milik lembaga negara, hacker Bjorka membuat media sosial twitter.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setelah buat ramai lantaran berhasil membobol sejumlah data milik lembaga negara, hacker Bjorka membuat media sosial twitter.
Hacker Bjorka pun membeberkan alasannya nekat membobol data lembaga negara termasuk data milik Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo.
Akun twitter @Bjorkanism langsung diikuti 126 ribu pengguna twitter meski baru dibuat Sabtu (10/9/2022).
Lewat akun twitternya hacker Bjorka membeberkan alasannya mebobol sejumlah data lembaga negara.
Bjorka mengatakan bahwa hari ini merupakan era baru yang berbeda. Di mana di era ini, tidak akan ada perubahan apabila orang bodoh diberikan kekuatan yang sangat besar.
Menurut Bjorka, pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang lebih memahami, bukan politisi juga bukan dari angkatan bersenjata.
Bahkan, Bjorka juga mengejek orang-orang dari politisi atau angkatan bersenjata. Menurut Bjorka, mereka ialah orang-orang bodoh.
“Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh,” tulis Bjorka.
Baca juga: Data Dibobol Hacker Bjorka, Netizen Coba Beli Laptop Rp31 Juta Atas Nama Johnny G Plate
Hacker yang buat kewalahan sejumlah lembaga negara itu juga mengaku ingin menunjukan betapa mudah untuknya masuk ke berbagai pintu lantaran perlindungan data di Indonesia yang buruk.
Apalagi jika data tersebut dikelola oleh pemerintah. Bjorka pun mengaku memiliki teman orang Indonesia yang tinggal di Warsawa, Polandia.
Pengakuan Bjorka, temannya itu menceritakan betapa kacaunya Indonesia saat ini. Hal ini juga yang menjadi motivasi bagi Bjorka membobol sejumlah data lembaga negara.
“Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya,” pengakuan akun anonim itu.
Bjorka pun mengancam agar siapa saja jangan melacak keberadaan temannya ini lewat Kementerian Luar Negeri.
Sebab, tidak akan diketemukan apapun dari identitas sosok WNI tersebut.
Hal itu kata Bjorka, WNI itu sudah tidak lagi diakui oleh Indonesia sebagai warga negara lantaran insiden 1965.
“Meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar,” ungkapnya.
Dia juga meminta twitter agar tidak menonaktifkan akunnya lantaran tidak melanggar kebijakan komunitas.
Menurutnya, apabila twitter menghapus akunnya karena perintah dari pemerintah Indonesia maka platform besar itu harus malu akan hal tersebut.
Sebelumnya Bjorka meretas sejumlah data resmi milik lembaga negara. Pertama ia meretas data 1,3 miliar masyarakat Indonesia yang terdaftar di Kominfo.
Kemudian, ia juga meretas data BIN untuk Presiden hingga data Menkominfo Johnny G Plate.