Kenaikan Harga BBM

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di 12 Titik di Jawa Timur, Aman dan Kondusif 

Demo berbagai elemen masyarakat, kepemudaan dan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM dilakukan di 12 titik di Jawa Timur, Rabu (7/9/2022) dan kondusif

Istimewa
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menuturkan aksi unjuk rasa di 12 titik di Jawa Timur yang menolak kenaikan harga BBM, Kamis (8/9/2022) berlangsung aman dan kondusif. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat, kepemudaan dan mahasiswa yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan di sejumlah wilayah di Jawa Timur, Kamis (8/9/2022). 

Sedikitnya demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi di 12 wilayah di Jatim dan rata-rata berlangsung aman serta kondusif. 

“Pengamanan aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga BBM di 12 wilayah Polda Jawa Timur berlangsung aman dan kondusif,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dalam keterangan resminya, Rabu malam.

Menurutnya aksi unjuk rasa digelar di berbagai tempat di Jawa Timur, mulai dari kantor DPRD, kantor ESDM, kantor Pertamina dan kantor Pemerintahan Kota maupun Kabupaten. 

“Massa unjuk rasa menyampaikan tuntutan penolakan harga BBM,” kata Nico. 

Untuk kekuatan pengamanan, katanya setiap wilayah dilakukan dengan jumlah berbeda sesuai dengan jumlah massa unjuk rasa.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM, Anies Baswedan Bakal Naikkan Tarif Angkot di Jakarta Jadi Rp 6.000

Totalnya kata dia ada ribuan anggota polisi yang dikerahkan guna mengamankan aksi masyarakat yang menyampaikan aspirasinya. 

“Kami Polri akan melayani masyarakat dan siap mengamankan aksi masyarakat yang menyampaikan aspirasinya secara humanis,” katanya. 

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai, serta mematuhi peraturan perundangan mengenai penyampaian pendapat di muka umum. 

Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda Ricuh, Massa Berhasil Terobos Kawat Berduri

“Penyampaian pendapat di muka umum diatur dan dijamin oleh undang-undang. Namun jangan sampai aksi dilakukan secara anarkis dan merusak fasilitas umum,” katanya. 

Selain itu, ia pun meminta masyarakat yang menyampaikan aspirasinya jangan mudah terprovokasi dan disusupi oknum tak bertanggungjawab yang ingin membenturkan antara masyarakat dan aparat keamanan.
 

 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved