Penganiayaan Hingga Tewas
Dua Terduga Penganiaya Santri Gontor Hingga Tewas Diperiksa Polisi, Ekshumasi Dilakukan Hari Ini
Polres Ponorogo memeriksa 2 orang terduga pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap AM (17), seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Penganiayaan berujung maut itu berawal saat AM bersama santri lainnya mengikuti perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) (18/8/2022).
Saat itu, AM memang berperan sebagai ketua panitia dalam perkemahan tersebut.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan, motif AM dianiaya diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku lantaran masalah kekurangan alat.
Namun untuk motif utuh, akan disampaikan setelah polisi memeriksa semua saksi.
Baca juga: Kasus Tewasnya Santri Ponpes Daarul El Qolam Telah Dilimpahkan ke Kejari Kabupaten Tangerang
Soal penyebab kematian santri, kata dia, akan disampaikan oleh saksi ahli. "Saksi ahli yang menyampaikan penyebab kematiannya," ujar Catur, Selasa (6/9/2022).
Hingga kini polisi belum mengungkap bagaimana proses penganiayaan berujung maut tersebut.
Hanya saja dari barang bukti yang disita polisi terdapat pentungan atau tongkat pramuka yang patah menjadi dua.
Ada juga becak, air mineral dan minyak kayu putih.
Catur enggan merinci secara pasti kegunaan masing-masing barang bukti yang diamankan.
"Dalam olah TKP dilanjutkan pra rekontruksi, kami mendapat gambaran yang lebih jelas dan detil. Barang bukti yang berkaitan dengan kasus tersebut sudah kami amankan," kata Catur.
"Mulai dari air minum, pentungan, minyak kayu putih dan becak yang digunakan untuk membawa korban dari TKP ke IGD," lanjutnya.
Terbaru, Catur juga mengatakan terdapat tambahan barang bukti yaitu berupa rekaman kamera CCTV.
Sehingga total jumlah barang bukti menjadi lima buah.
Catur juga mengungkapkan selain AM, ternyata ada dua santri lain yang yang menjadi korban penganiayaan.