Kenaikan Harga BBM
Harga Tiket Bus AKAP Makin Mahal Imbas Naiknya Harga BBM, Pegawai PO Jadi Sasaran Amarah Penumpang
Kenaikkan harga BBM ini pun turut berdampak pada dunia transportasi darat, di mana harga tiket bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) ikut terkerek.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI TIMUR -- Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan non subsidi resmi naik pada Sabtu (3/9/2022) sejak pukul 14.30 WIB.
Kenaikkan harga BBM ini pun turut berdampak pada dunia transportasi darat, di mana harga tiket bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) ikut terkerek.
Wartakotalive.com, Minggu (04/9/2022) siang menyambangi salah satu agen bus di Terminal Bekasi yakni PT. Anas Nasional Sejahtera.
Perusahaan ini menaikkan harga tiketnya berkisar Rp 10.000 sampai Rp 100.000. Sebagai contoh, untuk rute Bekasi – Padang, harga tiket bus Anas Nasional Sejahtera tipe Royal Class naik dari Rp 550.000 menjadi Rp 650.000. Sedangkan, tipe eksekutif dari harga Rp 450.000 menjadi Rp 550.000.
Baca juga: Harga BBM Naik, Direktur Energy Watch: Kebijakan Ini Pil Pahit yang Harus Diambil Pemerintah
"Mulai hari ini naiknya, yang rute Padang kenaikkannya Rp 100.000," ucap Teteh (40) saat ditemui di Terminal Bekasi, di Jalan Ir. H. Juanda, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi, Minggu (04/9/2022).
Sedangkan untuk rute Bekasi-Lampung harga tiket naik sebesar Rp 10.000, dari Rp 230.000 menjadi Rp 240.000.
Teteh melajutkan, dengan kenaikan harga tiket ini membuat para pelanggannya yang sebelumnya sudah memesan tiket harus menambahkan biaya akibat kenaikan BBM.
"Yang komplain ada, yang nggak juga ada tetapi kalau penumpang yang mengerti menambahkan ongkos kembali. Alhamdulillah banyak yang mengerti, mungkin karena mereka juga mengikuti kondisi yang sekarang harga BBM kan naik banyak yang terdampak," ungkap dia.
Baca juga: Pertalite di SPBU Vivo Viral karena Harga Lebih Murah, Pengamat: Sedang Branding Produk
"Contohnya hari ini tadi akhirnya ada yang harus menambahkan ongkos ya meski sambil marah-marah tapi tetap ditambahkan."
"Ke depannya saya juga saya harus siap menjelaskan misalkan mau berangkat besok, hari ini saya telepon saya kasih informasi bahwa harga tiket naik, karena yang hari ini berangkat kami nggak kasih informasi dari awal itu karena kami sendiri belum diberi informasi dari perusahaan baru tadi malam diinfokannya, mau telepon tengah malam ke penumpang kan nggak mungkin," ungkap dia.
Rahmat (25), penumpang yang akan berangkat dari Bekasi-Lampung mengaku tak ada kenaikan tiket yang signifikan.
"Kalau saya ini kan ke Lampung ya, jadi masih normal saja. Memang ada kenaikkan tetapi kurang lebih Rp 10.000 saja," imbuhnya.
Pantauan Wartakotalive.com, beberapa agen bus di Terminal Bekasi disambangi para pelanggan yang akan membeli tiket sesuai tujuannya.
Terdapat satu keluarga yang ingin memesan tiket bus ke Padang kaget mendengar kenaikan harga tiket.
Alhasil, keluarga tersebut urung untuk membeli tiket tersebut dan segera meninggalkan agen bus.
"Mahal sekali tak ada biayanya segitu," ucap salah satu anggota keluarga tersebut.
Ketua IPOMI angkat bicara
Sebelumnya, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan menyebut, menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif bus jarak jauh otomatis dilakukan penyesuaian.
Kurnia menyebut, kenaikan harga solar tentunya akan berdampak pada biaya operasional bus.
Maka dari itu, untuk menutupi biaya operasional, tarif bus tentu akan naik menyesuaikan kenaikan BBM saat ini.
"Kami pasti melakukan penyesuaian harga tiket mulai hari ini. Penyesuaian harga ini untuk jarak pendek berkisar 25 persen, jarak menengah berkisar 30 persen dan jarak jauh berkisar 35 persen- 40 persen," kata Kurnia, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Pertalite di SPBU Vivo Viral karena Harga Lebih Murah, Pengamat: Sedang Branding Produk
Menurut Kurnia, sebenarnya para pengusaha bus sebelum terjadi kenaikan BBM sudah dibebankan dengan kenaikan spare part berkisar 15 persen kurun tiga bulan terakhir.
Sementara, sekarang kembali dihadapi dengan kenaikan BBM, tentu ini cukup memberatkan bagi pengusaha bus.
"Yang harus di ketahui semua pihak adalah sebelum kenaikan BBM solar terjadi harga spare parts sudah naik, dalam kurun waktu 3 bulan ini saja kenaikan harga spare parts sudah sampai 15 persen naiknya;" katanya.
Selain itu, menurut Kurnia, ketersediaan spare part salah satunya ban, menurut dia juga cukup sulit untuk didapatkan kurun waktu Januari 2022 lalu.
Baca juga: VIDEO Dampak Kenaikan BBM, Pemerintah Kucurkan Dana BLT Rp 600 Ribu
Salah satunya yakni ban Tubless Radial, karena terkendala kebijakan import.
"Ban ini juga terkendala oleh kebijakan kuota import, sementara ban jenis Tubless radial dalam negeri belum bisa produksi banyak," katanya.
Dengan kondisi kenaikan harga BBM khususnya solar hingga beberapa spare parts, menurut Kurnia pemerintah perlu memikirkan dampak luasnya khususnya pada bidang transportasi
Selain itu, pembelian solar juga diharapkan tidak lagi dibatasi, setelah terjadinya kenaikan harga BBM saat ini.
"Kami minta setelah ada kenaikan harga solar ini, kami khusus angkutan umum tidak di batasi lagi pembelian nya seperti saat ini. Tapi ini semua tinggal ketegsasan dan pengawasan pemerintah saja," ucapnya.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti/Joko Suprianto