Timnas Indonesia
Zainudin Amali Mengaku Naturalisasi Jordi Amat and Sandy Walsh karena Kepepet
Menpora Zainudin Amali mengatakan pihaknya tak ingin nauralisasi terus-menerus dilakukan, karena ini cuma kebutuhan mendesak.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan naturalisasi dua calon pemain Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia, Jordi Amat Maas dan Sandy Henny Walsh merupakan program jangka pendek, karena ada kebutuhan pemain di Timnas dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan Menpora Amali saat melakukan Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR di Ruang Rapat Komisi X DPR, Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).
Menurut Menpora Amali, selain memiliki keturunan Indonesia dari nenek dan kakeknya, kedua pemain yang masing-masing bermain di posisi bek tengah dan bek kanan ini memang secara teknis dan kualitas permainan sangat dibutuhkan oleh timnas dan direkomendasikan oleh pelatih timnas Shin Tae-yong.
Dijelaskannya, kedua pemain ini dibutuhkan dalam waktu dekat untuk tampil menghadapi dua laga penting FIFA Match Day di Indonesia melawan timnas Curacao pada 24 September dan 27 September mendatang.
Sebenarnya, pelatih asal Korea Selatan tersebut membutuhkan tiga pemain naturalisasi.
Namun, untuk satu pemain lagi yakni Shayne Pattynama masih dalam proses di Kemenkum HAM dan Sekretariat Negara.
“Naturalisasi ini program jangka pendek kita,” ujarnya.
Baca juga: Selangkah Lagi Jadi WNI, Jordi Amat & Sandy Walsh Bakal Perkuat Timnas Indonesia Saat Lawan Curacao
“Kita tidak mengharapkan itu menjadi satu hal yang jangka panjang dan terus-terus kita lakukan,” imbuhnya.
“Tapi karena ada kebutuhan dalam jangka pendek terutama pada tim-tim senior, karena seperti U-16 tidak ada yang ingin naturalisasi,” kata Menpora Amali.
Di samping itu, Menpora Amali menilai naturalisasi untuk jangka pendek ini memiliki dampak yang luar biasa terhadap pemain muda dan juga prestasi olahraga.

Salah satunya naturalisasi yang dilakukan dalam cabang olahraga bola basket yang berakibat pada prestasi juara atau raihan medali emas pada SEA Games di Vietnam beberapa waktu lalu.
“Hadirnya mereka (pemain naturalisasi) akhirnya kita bisa membuat sejarah di mana kita tidak pernah bisa menang melawan Filipina,” katanya.
“Tetapi begitu di SEA Games kemarin, kita mendapatkan medali emas. Itu adalah hasil dari naturalisasi yang disetujui oleh Komisi X DPR,” lanjutnya.
Untuk ke depan, Menpora Amali memastikan akan lebih fokus dilakukan pembinaan pemain-pemain muda dari usia dini.
